Danantara Diproyeksikan Jadi Motor Pertumbuhan Investasi Indonesia

- Danantara bisa jadi katalis untuk pertumbuhan ekonomiMenurut Herry, peran strategis Danantara ada pada akselerasi investasi di sektor riil. Danantara dapat menjadi katalis dengan menarik mitra domestik maupun asing melalui skema business-to-business.
- Danantara investment management dukung likuiditas di pasarDanantara mengelola dua pilar utama, yaitu Asset Management dan Investment Management. Melalui Investment Management, likuiditas pasar modal dapat didukung, sementara Asset Management menciptakan peluang baru bagi investor.
- Investasi yang masuk melalui Danantara harus dukung pembangunan manusiaSelain memperdalam pasar, Danantara menekankan investasi harus mendukung pembangunan manusia. Fokus pada penc
Jakarta, IDN Times - Sejumlah ekonom menilai keberadaan Danantara Indonesia sebagai badan pengelola investasi negara berpotensi menjadi katalis penting bagi pendalaman pasar modal sekaligus motor penciptaan lapangan kerja.
Ekonom NEXT Indonesia Center, Herry Gunawan menjelaskan mandat besar Danantara sejalan dengan harapan Presiden Prabowo agar lembaga ini dapat memberi kontribusi signifikan terhadap perekonomian, termasuk menopang Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN).
“Kontribusi sovereign wealth fund (SWF) terhadap perekonomian sudah dibuktikan oleh Temasek dan GIC di Singapura. Mereka menjadi sumber penerimaan penting bagi pemerintah. Danantara sebagai SWF Indonesia memiliki potensi besar untuk mendukung perekonomian nasional," ungkapnya dalam keterangan tertulis, Sabtu (13/9/2025)
Dengan peran serupa, Danantara dapat menjadi kantong anggaran tambahan di luar APBN melalui imbal hasil investasi dan pengelolaan aset negara.
1. Danantara bisa jadi katalis untuk pertumbuhan ekonomi

Menurut Herry, peran strategis Danantara ada pada akselerasi investasi di sektor riil. Saat ini kontribusi investasi terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) Indonesia masih sekitar 28–29 persen, lebih rendah dibandingkan China yang rata-rata mencapai 42 persen dalam dua dekade terakhir, atau India yang berada di kisaran 31 persen.
“Untuk mendorong pertumbuhan ekonomi lebih tinggi, investasi harus digencarkan. Danantara dapat menjadi katalis dengan menarik mitra domestik maupun asing melalui skema business-to-business,” jelasnya.
Herry menekankan agar potensi ini terwujud, Danantara harus dikelola secara profesional dengan menegakkan tata kelola yang baik, pengelolaan risiko yang cermat, serta inovasi dalam strategi investasi.
2. Danantara investment management dukung likuiditas di pasar

Ia menjelaskan Danantara menegaskan mandat gandanya yakni mendorong transformasi ekonomi nasional, menciptakan lapangan kerja berkualitas, memberi dampak langsung bagi masyarakat, sekaligus menghasilkan imbal hasil komersial.
Struktur ini dirancang tidak sekadar mengelola portofolio, tetapi juga mengorkestrasi perubahan ekonomi jangka panjang.
Danantara mengelola dua pilar utama. Danantara Asset Management bertugas mengonsolidasikan kepemilikan dan kinerja badan usaha milik negara (BUMN), termasuk restrukturisasi. Sementara Danantara Investment Management mengalokasikan modal ke sektor strategis seperti transisi energi, hilirisasi industri, infrastruktur digital, dan kesehatan.
"Efek pengganda bagi pasar modal dapat diwujudkan melalui Danantara Investment Management yang mendukung likuiditas pasar. Selain itu, melalui Danantara Asset Management, jika BUMN dikelola dengan baik, akan tercipta peluang baru bagi investor untuk menanamkan modalnya. Ini pada akhirnya akan menggerakkan pasar modal dalam negeri,” kata Herry.
Pemerintah menargetkan total investasi nasional mencapai Rp10.000 triliun hingga 2029, dengan kontribusi Danantara diproyeksikan sekitar Rp980 triliun.
3. Investasi yang masuk melalui Danantara harus dukung pembangunan manusia

Selain memperdalam pasar, Danantara menekankan investasi harus mendukung pembangunan manusia.
Saat ini mayoritas pekerja Indonesia masih berpendidikan menengah ke bawah, dengan hanya sekitar 10 persen yang berpendidikan tinggi. Pada periode 2020–2024, sebanyak 82 persen pekerjaan baru dibayar di bawah upah minimum, meningkat dari 78 persen pada 2015–2020.
Herry menilai fokus Danantara pada penciptaan lapangan kerja berkualitas sangat relevan dengan tantangan nasional.
"Dengan semakin bergairahnya investasi, lapangan kerja tercipta lebih banyak, ekonomi masyarakat membaik, dan pertumbuhan ekonomi akan terdorong lebih tinggi. Inilah peran yang sepatutnya dimainkan oleh Danantara," tegasnya.
Menurutnya, Danantara perlu menyiapkan manajemen talenta, mulai dari soft skill, hard skill, hingga kepemimpinan. Dengan begitu, tenaga kerja yang terserap tidak hanya banyak, tetapi juga memiliki kompetensi untuk mendukung produksi, inovasi, dan daya saing industri.
4. Akselerasi pembangunan nasional tidak boleh bergantung ke APBN

Sebelumnya, Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa menegaskan akselerasi investasi nasional tidak lagi hanya bergantung pada APBN, tetapi juga pada kontribusi Danantara dan sektor swasta.
"Ke depan, percepatan investasi tidak hanya mengandalkan APBN, tetapi juga didukung oleh penguatan peran sektor swasta dan Danantara sebagai sovereign wealth fund Indonesia," ujar Purbaya dalam rapat kerja dengan Komisi XI DPR RI, Rabu (10/9/2025).
Pemerintah menargetkan total investasi nasional mencapai Rp10.000 triliun hingga 2029, dengan kontribusi Danantara diproyeksikan sekitar Rp980 triliun.
Ke depan, kata Purbaya, investasi strategis Danantara akan diarahkan pada sektor-sektor produktif bernilai tambah tinggi guna membuka lapangan kerja luas dan meningkatkan kesejahteraan.
"Setiap rupiah yang diinvestasikan diharapkan tidak hanya memberi imbal hasil, tetapi juga mendorong pertumbuhan ekonomi, menciptakan lapangan kerja, dan memperkuat ketahanan nasional," ungkapnya.