Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Danantara-INA Suntik Rp13 T buat Pabrik Soda Api Chandra Asri

Badan Pengelola Investasi (BPI) Daya Anagata Nusantara (Danantara) meresmikan kantor baru di Menara Mandiri, Sudirman, Jakarta Selatan. (instagram.com/danantara.indonesia)
Badan Pengelola Investasi (BPI) Daya Anagata Nusantara (Danantara) meresmikan kantor baru di Menara Mandiri, Sudirman, Jakarta Selatan. (instagram.com/danantara.indonesia)
Intinya sih...
  • Pembangunan pabrik soda api dan etilen diklorida masih berlangsung, dengan proyeksi kapasitas produksi besar.
  • Pabrik tersebut akan mengurangi ketergantungan impor soda api dan Etilen Diklorida, serta memperkirakan penghematan hingga Rp4,9 triliun per tahun.

Jakarta, IDN Times - Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (Danantara), Lembaga Pengelola Investasi atau Indonesia Investment Authority (INA) berinvestasi pada proyek pabrik soda api dan etilen diklorida yang digarap anak usaha Chandra Asri Group.

Nilai investasi bersama untuk proyek tersebut senilai 800 juta dolar Amerika Serikat (AS), atau setara Rp13,03 triliun (kurs Rp16.291 per dolar AS).

1. Pembangunan pabrik masih berlangsung

Pabrik PT Chandra Asri (https://www.chandra-asri.com)
Pabrik PT Chandra Asri (https://www.chandra-asri.com)

Adapun pembangunan pabrik Chlor Alkali – Ethylene Dichloride (CA-EDC) itu sudah dimulai sejak tahun lalu. Pembangunan pabrik yang dikelola PT Chandra Asri Alkali (CAA) itu masih pada tahap pertama, yang akan memiliki kapasitas produksi 400 ribu ton soda kaustik padat per tahun (setara 827 ribu ton dalam bentuk cair), dan 500 ribu ton etilen fiklorida.

Proyek pabrik CA-EDC itu termasuk salah satu Proyek Strategis Nasional (PSN).

"Industrialisasi hilir merupakan inti dari transformasi ekonomi Indonesia dan menawarkan peluang besar bagi investor yang berwawasan ke depan," kata Chief Investment Officer (CIO) Danantara, Pandu Sjahrir dalam keterangan resmi, Selasa (17/6/2025).

2. Buat kurangi ketergantungan impor soda api

Ilustrasi impor. (Dok. Kemenkeu)
Ilustrasi impor. (Dok. Kemenkeu)

Chief Executive Officer INA, Ridha Wirakusumah mengatakan, pabrik CA-EDC itu akan mengurangi ketergantungan impor soda api dan etilen diklorida, dengan proyeksi penghematan hingga Rp4,9 triliun per tahun.

"Dengan menggabungkan kekuatan investor institusional dengan kekuatan pemimpin industri, kami tidak hanya menangani keamanan pasokan yang strategis tetapi juga membangun fondasi untuk pertumbuhan industri jangka panjang dan terukur yang memperkuat daya saing dan ketahanan Indonesia dalam ekonomi global," ujar Ridha.

3. Bakal dongkrak devisa hingga Rp5 triliun

ilustrasi rupiah (ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan)
ilustrasi rupiah (ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan)

Selain itu, produksi ethylene dichloride dari pabrik tersebut akan diekspor, sehingga menghasilkan potensi devisa hingga Rp5 triliun per tahun.

Selain manfaat ekonominya, pabrik CA-EDC akan memungkinkan produksi domestik untuk berbagai input penting bagi industri seperti pengolahan air, pembuatan sabun dan deterjen, pemurnian alumina, dan pengolahan nikel.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Jujuk Ernawati
EditorJujuk Ernawati
Follow Us