Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Dapat Investasi Miliaran Dolar, Korsel Dukung UEA Selenggarakan COP28

Presiden Korea Selatan, Yoon Suk Yeol, bersama ibu negara melakukan kunjungan kenegaraan ke UEA pada Minggu (15/1) waktu setempat. (Sumber: twitter.com/MohamedBinZayed)

Jakarta, IDN Times - Presiden Korea Selatan, Yoon Suk Yeol, melakukan kunjungan ke Uni Emirat Arab dalam kunjungan resmi pada Minggu (15/1/2023) waktu setempat. Kunjungannya kali ini dilakukan demi kesepakatan bisnis bernilai miliaran dolar serta menempatkan pasukan khusus untuk mempertahankan UEA.

Selain itu, Yoon mengatakan bahwa kerja sama Korea Selatan dengan UEA dalam energi bersih akan membantu menstabilkan pasar energi global.

"Kami akan mendukung keberhasilan UEA menjadi tuan rumah COP28 (Konferensi Iklim PBB yang akan diadakan di Dubai) pada akhir tahun 2023 ini serta bekerja sama dalam hal itu," ungkap pernyataan dari Presiden Korea Selatan yang dikutip dari Al Arabiya.

1. UEA berencana investasi 30 miliar dolar AS di Korea Selatan

Dilansir dari AP News, Yoon yang tiba di Istana Qasr Al Qatan di Abu Dhabi bersama istrinya, Kim Keon Hee menerima pengawal kehormatan. Dia disambut oleh pemimpin Emirat, Sheikh Mohammed bin Zayed Al Nahyan yang menjabat pada Mei 2022 lalu, setelah menjabat sebagai penguasa de facto di UEA selama bertahun-tahun.

Setelah upacara penyambutan, kutip kantor berita Korea Selatan, Yonhap, Sheikh Mohammed mengatakan UEA berencana menginvestasikan sebesar 30 miliar dolar AS atau setara dengan Rp453,4 triliun di Korea Selatan.

"Kami memutuskan untuk melakukan investasi dengan keyakinan pada Republik Korea yang menepati janjinya dalam segala keadaan," ungkap pernyataan yang disampaikan oleh Sheikh Mohammed yang dikutip dari AP News.

Tampaknya, Presiden Korea Selatan ingin menggandakan hubungan militer dengan UEA, bahkan ketika ketegangan dengan negara tetangganya, Iran, telah membuat pihak Iran merenbut sebuah kapal tanker minyak Korea Selatan pada tahun 2021 lalu.

2. Kedua negara ini juga ingin menjalin lebih erat di berbagai bidang

Presiden Korea Selatan menekankan bahwa kerja sama infrastruktur dalam konstruksi skala besar merupakan kekuatan pendorong di belakang pembangunan ekonomi Korea dan UEA. Yoon mengungkapkan bahwa sekitar 30 persen dari pesanan luar negeri yang diterima di perusahaan konstruksi Korea Selatan pada 2022 lalu berasal dari Timur Tengah.

Hubungan Korea Selatan dengan UEA serta negara-negara Teluk lainnya sangat penting demi keamanan energi Korea dengan lebih dari 50 persen impor minyak berasal dari kawasan Teluk, dilansir Al Arabiya.

Tak ketinggalan, Presiden Yoon juga menekankan potensi kerja sama di berbagai sektor seperti respons perubahan iklim, sains dan teknologi, industri baru di masa depan, serta perawatan kesehatan dan pertukaran budaya dan antarmanusia.

Kedua pemimpin ini tampaknya telah membahas cara meningkatkan kerja sama di berbagai bidang. Kedua bertukar pandangan mengenai sejumlah masalah regional dan internasional yang menjadi perhatian banyak orang, termasuk masalah militer.

3. Presiden Korsel sebelumnya juga berkunjung ke UEA dengan tujuanserupa

Pada Januari 2022 lalu, Presiden Korea Selatan saat itu, Moon Jae-in, berkunjung ke UEA dan bertemu dengan Perdana Menteri UEA, Sheikh Mohammed bin Rashid Al Maktoum, di Dubai. Pada saat itu, kedua negara menandatangani nota kesepahaman untuk pembelian sistem pertahanan rudal jarak menengah Korea Selatan senilai sekitar 3,5 miliar dolar AS atau setara dengan Rp52,9 triliun oleh UEA.

Tidak ada rincian lebih lanjut mengenai kesepakatan yang diumumkan selama kunjungan atau pernyataan langsung dari UEA saat itu. Sheikh Mohammed ketika itu mengatakan UEA tengah mencari kemitraan ekonomi strategis yang komprehensif dengan Korea Selatan, yang tak lain merupakan salah satu importir minyak mentah dan pemodal proyek energi terbesar di dunia.

Negara-negara telah memperkuat kerja sama pertahanan mereka selama dekade terakhir. Pasukan khusus elite Korea Selatan bahkan melakukan perjalanan ke UEA untuk melatih pasukan Emirat dalam penyebaran selama bertahun-tahun, hal yang belum pernah terjadi sebelumnya untuk negara Asia.

Jika dilihat dari pendahulunya, Presiden Yoon ingin meyakinkan UEA bahwa Korea Selatan ingin menjalankan kontrak pemeliharaan yang menguntungkan setelah pendahulunya, Moon Jae-in, mengatakan Korea Selatan ingin menjauh dari energi nuklir.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Anata Siregar
EditorAnata Siregar
Follow Us