Dasco Sindir Soal Lobster, Susi Pudjiastuti: Kok Gak Mention Saya?

Jakarta, IDN Times - Wakil Ketua DPR RI Sufmi Dasco Ahmad menyatakan dukungannya terhadap rencana ekspor benih lobster. Bahkan, ia meminta Menteri Kelautan dan Perikanan Edhy Prabowo mengabaikan serangan-serangan pihak yang kontra dengan kebijakannya. Hal itu ia sampaikan melalui akun Twitter-nya, @Don_dasco pada Minggu, 15 Desember 2019.
"Bro menteri @Edhy_Prabowo, tetap semangat jadi menterinya Nelayan Indonesia. Jangan hirauin serangan Lobster yang belum move on, nanti rakyat yang menilai. Tetaplah sederhana, dinas ke mana-mana tetap pakai pesawat komersil. Jangan charter pesawat, apalagi kemudian nyewanya maskapai sendiri. Gak keren banget," cuitnya.
1. Sufmi Dasco disebut tak berani mention Susi

Cuitan tersebut sontak menimbulkan beragam reaksi warganet, salah satunya akun @djalanteroes. Ia menyebut Sufmi Dasco tak berani mention mantan Menteri KKP Suci Pudjiastuti secara langsung.
"Mention Bu @susipudjiastuti saja gak berani, apalagi diajak adu argumen mengenai lobster di @MataNajwa," tulisnya.
Hal itu langsung direspons oleh Susi melalui akun Twitter pribadinya, @susipudjiastuti.
"Iya, saya heran kenapa omong tentang saya kok gak mention saya. Padahal langsung saja, ya?" kata Susi.
2. Susi meminta Dasco mempelajari tata kelola uang negara tentang charter pesawat pribadi

Tak hanya mengomentari warganet, Susi juga menegur langsung tindakan Dasco terkait penggunaan pesawat pribadi.
"Bapak Doctor Dasco, sebelum bicara di publik, cek dari sisi tata kelola uang negara tentang charter pesawat pribadi. Ada pelanggaran, Pak Doctor bisa minta yang berwenang untuk periksa. Pak Doctor mestinya tahu ada berapa kali saya kasih tumpangan pesawat pribadi orang KKP juga lobster sitaan," ungkap Susi.
"Bapak Doctor, pasti tahu Susi Air menyewakan pesawatnya dan jenis pesawatnya, pasti tahu ke mana saja Susi Air terbang. Bapak Doctor juga pasti tahu tentang sustainability sumber daya alam yan menjadi hajat hidup orang banyak. Bapak Doctor juga pasti tahu tentang plasma nutfah itu apa," lanjutnya.
3. Edhy menyebut infrastruktur budidaya benih lobster belum memadai

Diberitakan sebelumnya, Menteri KKP Edhy Prabowo mengatakan infrastruktur budidaya benih lobster di Indonesia masih belum memadai. Itulah salah satu alasan KKP berencana membuka kembali keran ekspor benih lobster dalam jangka waktu tertentu.
"Untuk membesarkan (benih lobster) sendiri kan harus dibangun infrastrukturnya. Sambil menunggu ini, kita kasih kuota sampai waktu tertentu boleh ekspor," kata Edhy di Jakarta, Senin (16/12).
Menurut Edhy, cara tersebut juga telah ditempuh komoditas lain, seperti pasir, besi, dan nikel. Pada mulanya pemerintah mengizinkan ekspor dengan catatan para pengusaha harus membuat refinery atau pengolahan.
"Ini juga sama seperti itu, tapi masih dalam taraf kajian. Kami harapkan keputusan yang diambil adalah yang terbaik," ujarnya.
Baca artikel menarik lainnya di IDN Times App. Unduh di sini http://onelink.to/s2mwkb