Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Permintaan Server AI Melonjak, Dell Kerek Proyeksi Laba

Ilustrasi Dell (unsplash.com/Greg Rosenke)
Intinya sih...
  • Dell Technologies meningkatkan proyeksi laba tahunan untuk tahun fiskal 2026 karena lonjakan permintaan server berbasis kecerdasan buatan (AI).
  • Pesanan server AI Dell mencapai 12,1 miliar dolar AS pada kuartal pertama fiskal 2026, melampaui total pengiriman selama tahun fiskal 2025.
  • Estimasi pendapatan tahunan tetap di 103 miliar dolar AS, Dell memproyeksikan pendapatan antara 28,5-29,5 miliar dolar AS untuk kuartal kedua.

Jakarta, IDN Times - Dell Technologies menaikkan proyeksi laba tahunan untuk tahun fiskal 2026 pada Kamis (29/5/2025), karena lonjakan permintaan server berbasis kecerdasan buatan (AI). Pengumuman ini mendorong kenaikan harga saham Dell dalam perdagangan setelah jam bursa.

Langkah ini menegaskan posisi Dell sebagai mitra utama Nvidia dalam penyediaan sistem berbasis GPU untuk aplikasi AI. Dengan pesatnya pertumbuhan sektor AI, Dell berhasil memperkuat performa keuangannya.

1. Lonjakan permintaan server AI

Dell mencatat pesanan server AI sebesar 12,1 miliar dolar Amerika Serikat (AS) (Rp197,1 triliun) pada kuartal pertama fiskal 2026, melampaui total pengiriman selama tahun fiskal 2025. Backlog pesanan kini mencapai 14,4 miliar dolar AS (Rp234,5 triliun), hampir dua kali lipat dari estimasi analis sebesar 7,88 miliar dolar AS (Rp128,3 triliun).

“Kami melihat permintaan luar biasa untuk sistem AI, terutama dari penyedia cloud tier kedua seperti Coreweave,” ujar Jeff Clarke, Chief Operating Officer Dell, dikutip dari CNBC.

Pada Februari 2025, Dell memperkirakan penjualan server AI untuk tahun fiskal 2026 mencapai 15 miliar dolar AS (Rp244,3 triliun), naik dari 10 miliar dolar AS (Rp162,9 triliun) tahun sebelumnya. Dilansir Reuters, permintaan untuk server berbasis chip Nvidia menjadi pendorong utama.

Namun, tingginya biaya produksi dan ketatnya persaingan membebani margin keuntungan. Untuk meningkatkan efisiensi, Dell meluncurkan server baru berbasis chip Blackwell Ultra dari Nvidia pada 19 Mei 2025. Langkah ini memperkuat posisinya di pasar infrastruktur AI.

2. Proyeksi keuangan yang kuat

Dell memperkirakan laba per saham yang disesuaikan pada tahun fiskal 2026 sebesar 9,40 dolar AS (Rp153,1 ribu), naik dari proyeksi sebelumnya sebesar 9,30 dolar AS (Rp151,4 ribu). Estimasi pendapatan tahunan tetap di 103 miliar dolar AS (Rp1,6 kuadriliun), sejalan dengan ekspektasi analis.

“Kami optimistis permintaan AI akan terus tumbuh,” kata Yvonne McGill, Chief Financial Officer Dell, dikutip dari Bloomberg.

Untuk kuartal kedua, Dell memproyeksikan pendapatan antara 28,5-29,5 miliar dolar AS (Rp464,2 triliun-Rp480,5 triliun), jauh di atas perkiraan analis sebesar 25,05 miliar dolar AS (Rp408 triliun). Laba per saham yang disesuaikan diperkirakan mencapai 2,25 dolar AS (Rp36,6 ribu), melebihi estimasi sebesar 2,09 dolar AS (Rp34 ribu), dilansir MarketScreener.

Meski laba kuartal pertama sebesar 1,55 dolar AS (Rp25,2 ribu) per saham sedikit di bawah ekspektasi, pendapatan sebesar 23,38 miliar dolar AS (Rp380,8 triliun) melampaui estimasi 23,15 miliar dolar AS (Rp377,1 triliun). Fokus Dell pada AI membantu menutupi pelemahan di segmen PC konsumen, dikutip CNBC.

3. Tantangan dan peluang ke depan

Dell menghadapi tekanan margin akibat biaya produksi server AI yang tinggi dan tarif impor AS sebesar 25 persen hingga 54 persen terhadap perangkat keras IT.

“Kami sedang menyesuaikan strategi rantai pasok untuk memitigasi dampak tarif,” ujar Clarke, dikutip dari MarketScreener.

Meski demikian, segmen komersial Dell tetap solid, khususnya di pasar server dan infrastruktur. Perusahaan menargetkan pengiriman server AI senilai 7 miliar dolar AS (Rp114,03 triliun) pada kuartal kedua. Dilansir Bloomberg, pertumbuhan pendapatan tahunan Dell sebesar 5 persen mencerminkan ketahanan bisnis di tengah ketidakpastian ekonomi.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Anata Siregar
EditorAnata Siregar
Follow Us