Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Di Hadapan Pengusaha Global, Luhut Sebut Utang Indonesia Rendah

Jakarta, IDN Times - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan dalam acara B20 Summit 2022 di Nusa Dua, Bali. (dok. YouTube B20 Indonesia 2022)

Jakarta, IDN Times - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan, membeberkan indikator perekonomian Indonesia yang dinilainya baik.

Salah satunya adalah indikator utang Indonesia yang diklaimnya rendah di antara negara-negara G20. Hal itu diungkapkan di hadapan para pengusaha dunia yang berkumpul dalam pertemuan puncak B20 (B20 Summit) di Bali.

"Pertumbuhan ekonomi, inflasi rendah, utang pemerintah rendah, yang satu ini sangat penting, hal ini menyebabkan sebagian orang di negara ini mengira kita memiliki banyak utang, tidak, kita adalah salah satu utang terendah di antara negara-negara anggota G20," kata Luhut dalam B20 Summit yang digelar di BNDCC, Nusa Dua, Bali, Minggu (13/11/2022).

1. Luhut sebut Indonesia jauh berbeda dibandingkan 10 tahun lalu

Luhut mengatakan, di tengah ketidakpastian ekonomi, Indonesia merupakan salah satu negara dengan perekonomian yang kuat di antara negara-negara G20.

Dia menegaskan, Indonesia telah menunjukkan pertumbuhan dalam beberapa tahun terakhir dan sudah bukan lagi negara yang sama seperti 10 tahun lalu.

"Kita berbeda dari sebelumnya. Didorong oleh kinerja ekonomi makro yang kuat, termasuk kinerja investasi yang stabil," kata Luhut.

2. Luhut pamer potensi energi baru dan terbarukan di Indonesia

Dalam kesempatan itu, Luhut juga membeberkan potensi ekonomi hijau, khususnya dalam pengembangan energi baru dan terbarukan (EBT) di Indonesia.

Salah satunya ialah potensi hydro power yang sangat besar, begitu juga dengan sumber daya alam (SDA) dalam memasok baterai lithium untuk kendaraan listrik (electric vehicle/EV).

"EV juga penting bagi kami. Kami memiliki potensi hydro power 11 GWh di Kalimantan Utara, dan siap konstruksi kapan saja di kuartal pertama tahun depan," ujar Luhut.

3. Utang pemerintah naik 2,54 persen pada September

Sementara itu, menurut data Kementerian Keuangan (Kemenkeu), catatan utang pemerintah per September 2022 mencapai Rp7.420 triliun.

Angka itu naik 2,54 persen dibandingkan Agustus 2022 yang sebesar Rp7.236,61 triliun.

Rasio utang terhadap produk domestik bruto (PDB) juga naik dari 38,3 persen menjadi 39,30 persen.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Vadhia Lidyana
EditorVadhia Lidyana
Follow Us