Dolar Keok, Rupiah Tangguh di Level Rp15.654,5 Dolar AS

1. Mata uang di kawasan Asia menguat
Lebih lanjut, mayoritas mata uang di kawasan Asia menguat terhadap dolar AS. Yen Jepang menjadi mata uang dengan penguatan terbesar yakni 0,98 persen disusul ringgit Malaysia yang naik 0,76 persen rupiah di urutan ketiga dengan kenaikan 0,32 persen.
Won Korea naik 0,29 persen, dolar Singapura naik 0,19 persen, dolar Taiwan naik 0,12 persen, dolar Hongkong naik 0,07 persen, pesso Filipina naik 0,07 persen, baht Thailand naik 0,06 persen dan rupee India naik 0,05 persen terhadap dolar AS.
Sedangkan yuan China melemah 0,01 persen terhadap dolar AS.
2. Pernyataan Jerome Powell beri sentimen negatif ke dolar
Pengamat pasar keuangan, Ariston Tjendra mengatakan pergerakan rupiah hari ini dipengaruhi pernyataan dari Gubernur The Federal Reserve (The Fed) Jerome Powell di depan komite keuangan DPR semalam. Dia mengindikasikan peluang pemangkasan suku bunga acuan AS tahun ini memberikan sentimen negatif untuk dolar AS.
"Dolar AS terlihat melemah terhadap mata uang utama dunia dan emerging markets. Hari ini pun, dolar AS berpeluang melemah terhadap rupiah," ucap Ariston.
3. Data tenaga kerja AS melemah
Selain itu, data tenaga kerja AS pada Februari versi pihak swasta ADP menunjukkan pelemahan yang turut menyumbang ke pelemahan dolar AS.
"Berbagai faktor ini memberikan sentimen positif untuk rupiah juga bisa datang dari partner dagang besarnya China yang akan melaporkan neraca perdagangannya yang surplusnya kemungkinan melebihi bulan sebelumnya," ujar Ariston.



















