2 Perusahaan China Minat Ikut Garap Giant Sea Wall di Indonesia

- Proyek tanggul laut terbuka bagi perusahaan dari China, Eropa, dan Jepang.
- Perusahaan China sudah intens menjajaki kemungkinan keterlibatan dalam proyek tersebut.
- Presiden Prabowo Subianto dan Presiden Xi Jinping membahas peluang kerja sama pembangunan infrastruktur di Indonesia.
Jakarta, IDN Times - Dua perusahaan besar asal China yang menyatakan ketertarikan untuk berpartisipasi dalam proyek pembangunan Giant Sea Wall (GSW) di Indonesia. Hal itu disampaikan Chief Executive Officer (CEO) Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (BPI Danantara) Rosan Perkasa Roeslani.
"Ada dua company besar yang tertarik dari China untuk partisipasi. Kebetulan saya ketemu langsung," kata Rosan saat ditemui di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin (8/9/2025).
Menurutnya, perusahaan tersebut memiliki pengalaman membangun tanggul laut berskala besar di negaranya, bahkan sudah diajak pula melihat proyek serupa di Jepang.
1. Terbuka bagi negara lain

Rosan menjelaskan proyek tanggul laut tidak hanya terbuka bagi perusahaan asal China. Menurutnya, peluang investasi juga ditawarkan kepada perusahaan dari Eropa, termasuk Belanda, serta Jepang.
"Ya terbuka kok mau dari China, mau dari Eropa juga, dari Belanda dan juga dari Jepang," sebutnya.
2. Masih tahap penjajakan

Meski belum bersifat resmi, Rosan menilai ketertarikan perusahaan China sudah cukup intens. Mereka bahkan telah mengirim tim untuk menjajaki kemungkinan keterlibatan dalam proyek tersebut. Rosan menekankan seluruh proses dan dokumen, termasuk Letter of Intent (LoI), sepenuhnya akan ditangani oleh Badan Otorita Pengelola Pantai Utara Jawa (Pantura).
"Itu kan ke Badan Otorita. Saya kan hanya menjembatani selama ini. Dan Alhamdulillah saya bisa lihat responsnya sih baik," tambahnya.
3. Prabowo bahas dengan Xi Jinping

Presiden Prabowo Subianto dalam kunjungan singkatnya ke China bertemu Presiden Xi Jinping turut membahas peluang kerja sama pembangunan infrastruktur di Indonesia. Menteri Koordinator Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan (Menko IPK) Agus Harimurti Yudhoyono menyampaikan hal itu mencakup proyek Giant Sea Wall serta rencana pengembangan kereta cepat.
"Salah satu pembahasan dengan Presiden Xi Jinping adalah bagaimana untuk kerja sama pembangunan infrastruktur ke depan termasuk diantaranya adalah Giant Sea Wall dan pengembangan kereta cepat," katanya di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Kamis (4/9/2025).