Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Soal Proyek Giant Sea Wall, AHY: Fokus di Jakarta, Semarang, dan Demak

IMG-20250813-WA0012.jpg
Menko Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan (IPK) Agus Harimurti Yudhoyono (AHY). (IDN Times/Amir Faisol)

Jakarta, IDN Times - Menteri Koordinator bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan (Menko IPK), Agus Harimurti Yudhoyono mengungkapkan konsep teranyar pembangunan tanggul laut raksasa alias Giant Sea Wall (GSW).

Pria yang karib disapa AHY itu mengatakan, pembangunan GSW bakal dilakukan di sepanjang Pantai Utara Jawa (Pantura) dari Jakarta hingga Gresik. Namun, untuk tahap awalnya pembangunan GSW justru akan difokuskan di Jakarta, Semarang, dan Demak.

"Terkait dengan Giant Sea Wall atau proteksi Pantura yang diperkirakan akan memakan anggaran juga tidak sedikit, tetapi kita fokus di Jakarta dan juga Semarang, Demak, baru beberapa lagi yang lain kita integrasikan," ujar AHY dalam Rapat Koordinasi Lintas Kementerian di Gedung Kemenko IPK, Rabu (13/8/2025).

1. Gunakan pendekatan alami

DSC05625.JPG
Vokalis grup band legendaris Slank, Kaka, saat tanam mangrove di Jatipapak, TN Alas Purwo, Banyuwangi (Dok. Kemenhut)

Lebih lanjut AHY menjelaskan, upaya menjaga tinggi air pantai di wilayah lain akan dijalankan dengan menggunakan pendekatan alami.

Salah satunya melalui penanaman mangrove di area pantai. Hal itu dilakukan guna menekan biaya konstruksi tanggul laut yang bisa mencapai ribuan triliun rupiah.

"Integrasi dengan nature-based solution, termasuk mangrove-mangrove yang bisa dijadikan sebagai proteksi pantai utara tersebut, melindungi puluhan juta warga sekaligus juga berbagai kawasan industri dan kawasan ekonomi khusus yang menyumbang signifikan PDB secara nasional," tutur AHY.

2. Pembangunan GSW tidak akan ditunda lagi

WhatsApp Image 2025-06-12 at 21.20.01 (1).jpeg
Presiden Prabowo Subianto dalam penutupan Konferensi Internasional Infrastruktur di Jakarta Convention Center (JCC), Rabu (12/6) (dok. Tim Komunikasi Prabowo)

Sebelumnya diberitakan, Presiden Prabowo Subianto menegaskan proyek GSW telah masuk dalam rencana Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) sejak 1995. Setelah tertunda selama hampir tiga dekade, Prabowo memastikan tidak akan ada lagi penundaan dan proyek tersebut akan segera dikerjakan.

Hal itu disampaikan Prabowo dalam penutupan International Conference on Infrastructure (ICI) 2025 di Jakarta International Convention Center (JICC), Jakarta, Kamis (11/6/2025).

"Bayangkan, sejak tahun 1995, 30 tahun lalu, kalau tidak salah ya, 30 tahun yang lalu. Tapi kita tidak berkecil hati, sekarang tidak ada lagi penundaan, sudah tidak perlu lagi banyak bicara, kita akan kerjakan itu, segera," ujarnya.

Prabowo menekankan, Tanggul Laut Pantai Utara Jawa merupakan salah satu proyek infrastruktur paling strategis dan vital bagi Indonesia. Dia menyebutnya sebagai megaproyek yang harus dilaksanakan.

"Saya ingin garis bawahi salah satu proyek infrastruktur yang sangat strategis, sangat vital bagi kita, merupakan suatu megaproyek, tapi harus kita laksanakan adalah Giant Sea Wall," ujarnya.

3. Prabowo siap bentuk Badan Otorita Tanggul Laut Pantura Jawa

Presiden Prabowo
Presiden Prabowo Subianto (Youtube.com/Sekretariat Presiden)

Prabowo pun menyampaikan, rencana pembentukan Badan Otorita Tanggul Laut Pantai Utara Jawa dalam waktu dekat. Badan tersebut akan memiliki peran penting dalam pelaksanaan proyek.

"Dan dalam waktu dekat, saya akan bentuk Badan Otorita Tanggul Laut Pantai Utara Jawa," sebut Prabowo.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Ilyas Listianto Mujib
EditorIlyas Listianto Mujib
Follow Us