Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Ekonomi Jakarta Diprediksi Bangkit Akhir 2025, Banyak Konser!

Ilustrasi Jakarta, Bundaran HI (IDN Times/Dini Suciatiningrum)
Ilustrasi Jakarta, Bundaran HI (IDN Times/Dini Suciatiningrum)
Intinya sih...
  • Perlambatan di triwulan III merupakan pola tahunan yang lazim terjadi, karena menurunnya konsumsi masyarakat setelah Hari Besar Keagamaan Nasional (HBKN) dan libur sekolah.
  • Pemerintah Provinsi DKI Jakarta berhasil menahan perlambatan ekonomi lebih lanjut melalui berbagai langkah cepat seperti perbaikan fasilitas umum, penggratisan transportasi Transjakarta, dan penyelenggaraan event besar di Jakarta.
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Jakarta, IDN Times – Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi DKI Jakarta optimistis ekonomi Ibu Kota akan bangkit menjelang akhir tahun 2025. Optimisme ini mengemuka dalam kegiatan Bincang Bareng Media (BBM) yang digelar pada Kamis (6/11/2025).

Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi DKI Jakarta, Iwan Setiawan, mengatakan, ekonomi Jakarta berpotensi tumbuh lebih tinggi pada triwulan IV 2025 setelah di triwulan III tercatat tumbuh 4,96 persen (yoy).

“Ekonomi Jakarta berpotensi bangkit tumbuh lebih tinggi jelang akhir tahun 2025, setelah pada triwulan III tumbuh sebesar 4,96 persen (yoy),” ujar Iwan, dikutip Sabtu (8/11/2025).

1. Perlambatan di triwulan III merupakan pola tahunan yang lazim terjadi

Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi DKI Jakarta Iwan Setiawan dalam bincang media, Kamis (6/11/2025)
Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi DKI Jakarta Iwan Setiawan dalam bincang media, Kamis (6/11/2025)

Menurut dia, perlambatan pada triwulan III merupakan pola tahunan yang lazim terjadi karena menurunnya konsumsi masyarakat setelah Hari Besar Keagamaan Nasional (HBKN) dan libur sekolah.

Selain itu, minimnya hari libur nasional pada triwulan tersebut turut menekan mobilitas masyarakat.

Dia mengatakan, kerusuhan yang terjadi pada triwulan III juga turut mempengaruhi laju ekonomi.

“Kerusuhan pada triwulan III menyebabkan melambatnya konsumsi masyarakat serta penundaan investasi maupun ekspansi usaha oleh pelaku usaha,” kata dia.

2. Pemerintah Provinsi DKI Jakarta berhasil menahan perlambatan ekonomi lebih lanjut

Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung memimpin Apel hadapi musim Penghujan Provinsi DKI Jakarta Sungai Lebak Bulus, Jakarta Selatan, Selasa (4/11/2025). (IDN Times/Dini Suciatiningrum)
Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung memimpin Apel hadapi musim Penghujan Provinsi DKI Jakarta Sungai Lebak Bulus, Jakarta Selatan, Selasa (4/11/2025). (IDN Times/Dini Suciatiningrum)

Konsumsi rumah tangga pada periode itu tumbuh 5,01 persen (yoy), melambat dari triwulan sebelumnya sebesar 5,18 persen (yoy). Sementara investasi tumbuh 3,67 persen (yoy), lebih rendah dari triwulan II sebesar 5,50 persen (yoy).

Namun, berbagai langkah cepat dari Pemerintah Provinsi DKI Jakarta berhasil menahan perlambatan ekonomi lebih lanjut. Antara lain melalui perbaikan fasilitas umum, penggratisan transportasi TransJakarta, penebalan bantuan sosial dengan tambahan kartu sembako, dan penyelenggaraan event besar di Jakarta.

“Dengan berbagai langkah dan upaya cepat dari Pemerintah DKI Jakarta dan sinergi berbagai pihak, perlambatan ekonomi dapat tertahan,” ujar Iwan.

3. Sektor konsumsi pemerintah menjadi penopang utama pertumbuhan

Ilustrasi transaksi QRIS memudahkan layanan keuangan digital (IDN Times/ Feny Maulia Agustin)
Ilustrasi transaksi QRIS memudahkan layanan keuangan digital (IDN Times/ Feny Maulia Agustin)

Sektor konsumsi pemerintah menjadi penopang utama pertumbuhan dengan laju 20,06 persen (yoy). Jumlah tersebut meningkat tajam dari triwulan sebelumnya 5,16 persen (yoy).

Akselerasi ini didorong oleh dibukanya blokir anggaran pemerintah pusat yang memicu kenaikan realisasi belanja barang, subsidi, dan bansos. Dari sisi lapangan usaha, pertumbuhan Jakarta terutama disokong oleh sektor jasa, seperti informasi dan komunikasi, perdagangan, serta jasa perusahaan.

"Kenaikan didorong meningkatnya penggunaan layanan internet, aktivitas perjalanan termasuk umrah, serta maraknya pelaksanaan event dan MICE (meeting, incentive, convention, exhibition) di Jakarta," ujar dia.

4. Optimesme ekonomi semakin menguat

BLACKPINK duduk bareng di panggung sambil menikmati lautan BLINK di konser. (x.com/BLACKPINK)
BLACKPINK duduk bareng di panggung sambil menikmati lautan BLINK di konser. (x.com/BLACKPINK)

Memasuki triwulan IV, optimisme ekonomi semakin menguat. Hal ini dipicu oleh banyaknya konser musik dan olahraga, akselerasi belanja pemerintah, dan proyek infrastruktur yang terus berjalan.

“Optimisme kebangkitan ekonomi Jakarta pada triwulan IV semakin menguat, ditopang oleh maraknya pelaksanaan MICE event, stimulus pemerintah, dan proyek infrastruktur,” kata Iwan.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Deti Mega Purnamasari
EditorDeti Mega Purnamasari
Follow Us

Latest in Business

See More

Merdeka Gold (MDKA) Berambisi Jadi Perusahaan Tambang Tebesar Ketiga

08 Nov 2025, 14:05 WIBBusiness