Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Eks Bos IKN Bambang Susantono Ditunjuk Jadi Kepala CLGI

Guru besar Perencanaan Wilayah dan Kota Universitas Diponegoro (Undip) Semarang, Bambang Susantono. (instagram.com/bambangsusantono)
Guru besar Perencanaan Wilayah dan Kota Universitas Diponegoro (Undip) Semarang, Bambang Susantono. (instagram.com/bambangsusantono)
Intinya sih...
  • Bambang Susantono ditunjuk sebagai Kepala Institut Pembangunan Kota dan Daerah Asia Pasifik (Cities & Local Government Institute/CLGI).
  • CLG Institute diharapkan menjawab kebutuhan akan kebijakan berbasis fakta dengan memberdayakan pemerintah daerah melalui peningkatan pengetahuan, pemanfaatan data, dan kolaborasi regional.

Jakarta, IDN Times - Bambang Susantono ditunjuk sebagai Kepala Institut Pembangunan Kota dan Daerah Asia Pasifik (Cities & Local Government Institute/CLGI).

Pengumuman dilakukan oleh Dewan Pimpinan United Cities and Local Government Asia Pacific (UCLG ASPAC) dalam Forum Ketahanan Iklim dan Inovasi (CRIF) 2025 yang dihadiri para kepala daerah se-Asia Pasifik.

Penunjukan tersebut disampaikan melalui penyerahan surat mandat dari Presiden UCLG ASPAC yang juga Gubernur Quirino Province, Dakila Carlo E Cua, dan Co-President UCLG ASPAC yang juga Gubernur Jakarta, Pramono Anung.

Momen tersebut dinilai strategis bagi pemerintah daerah di Asia Pasifik yang tengah mendorong transformasi menjadi kota global dengan ketahanan iklim sebagai prioritas utama.

1. CLG Institute didorong jadi pusat kolaborasi pembangunan kota

ilustrasi lalu lintas Jakarta (IDN Times/Herka Yanis)
ilustrasi lalu lintas Jakarta (IDN Times/Herka Yanis)

Presiden UCLG Asia Pacific, Governor Cua menegaskan, pendirian CLG Institute merupakan perpanjangan tangan organisasi tersebut untuk mendorong pemerintah daerah bertransformasi dari sekadar retorika menjadi aksi nyata.

"Tantangan yang dihadapi kota-kota besar saat ini, dalam bentuk guncangan iklim, ketidaksetaraan, urbanisasi yang pesat, dan disrupsi digital, jauh lebih kompleks dari sebelumnya," kata Cua.

Namun, dia menyoroti kerangka kerja pemerintah daerah masih belum sejalan dengan tantangan tersebut. Kota-kota dituntut melaksanakan transisi hijau, membangun kota pintar, merespons bencana, dan mendigitalisasi layanan publik di tengah keterbatasan sumber daya, data yang terpecah, dan model kebijakan lama.

CLG Institute, menurutnya, diharapkan menjawab kebutuhan akan kebijakan berbasis fakta dengan memberdayakan pemerintah daerah melalui peningkatan pengetahuan, pemanfaatan data, dan kolaborasi regional.

"(CLG Institute) dibentuk oleh dan untuk pemerintah daerah, independen namun kolaboratif, dan berorientasi masa depan," ujarnya.

Selain sebagai lembaga pemikir, CLG Institute juga diposisikan sebagai ruang kolaborasi lintas sektor, termasuk dengan mitra pembangunan, perguruan tinggi, masyarakat sipil, dan sektor swasta, untuk menjadi pencipta solusi bersama.

2. Pramono Anung nilai CLG Institute dorong solusi yang inovatif

Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung (IDN Times/Aryodamar)
Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung (IDN Times/Aryodamar)

Gubernur Jakarta, Pramono Anung menekankan pentingnya komitmen kolektif dalam menghadapi perubahan iklim. Dia menyebut ketahanan iklim sebagai aspek krusial dalam upaya adaptasi terhadap dampak yang ditimbulkan.

Dia juga menyambut positif pendirian CLG Institute, yang dinilainya sebagai langkah strategis untuk mendorong lahirnya gagasan-gagasan inovatif dalam menyelesaikan berbagai tantangan perkotaan di kawasan Asia Pasifik.

Menurutnya, kehadiran institut tersebut diharapkan mampu berkontribusi dalam mewujudkan kota-kota yang lebih layak huni dan berkelanjutan di masa depan.

3. Bambang Susantono fokus pimpin inisiatif inovatif di CLG Institute

Buku Bambang Susantono (dok. Bambang Susantono)
Buku Bambang Susantono (dok. Bambang Susantono)

Bambang ditugaskan memimpin CLG Institute setelah sebelumnya menjabat sebagai Kepala Otorita Ibu Kota Nusantara (IKN), dengan rekam jejak kuat dalam perencanaan kota, pembangunan berkelanjutan, dan kepemimpinan strategis.

Sebagai lembaga riset di bawah UCLG ASPAC, CLG Institute memiliki mandat untuk menghasilkan kebijakan berbasis data, mengembangkan inovasi tata kelola, serta mendorong kota-kota Asia Pasifik menjadi lebih tangguh terhadap iklim, inklusif, dan berkelanjutan.

“Saya merasa terhormat dan bersemangat untuk memimpin CLG Institute di momen krusial ini," kata Bambang.

Dalam peran barunya, Bambang akan memimpin publikasi hasil riset, kajian kebijakan, serta pengembangan program pelatihan untuk memperkuat kapasitas pemerintah daerah dan pemangku kepentingan di kawasan.

Dia menyatakan kesiapannya bekerja sama dengan berbagai mitra guna mendorong solusi inovatif bagi tantangan urban yang terus berkembang.

"Saya berharap dapat bekerja sama dengan mitra dan pemangku kepentingan untuk mencapai visi ambisius ini," ujarnya.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Jujuk Ernawati
EditorJujuk Ernawati
Follow Us