Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Warga menunjukkan emas Antam yang dibelinya di Butik Emas Logam Mulia Antam kompleks DP Mall, Semarang, Jawa Tengah, Selasa (22/4/2025). ( ANTARA FOTO/Aprillio Akbar)

Intinya sih...

  • Harga emas Antam turun Rp20 ribu menjadi Rp1,871 juta per gram pada 17 Mei 2025
  • Harga buyback logam mulia Antam juga turun Rp23 ribu menjadi Rp1,715 juta per gram
  • Emas fisik merupakan instrumen investasi berisiko rendah namun rawan hilang atau dicuri, menurut perencana keuangan Andy Nugroho

Jakarta, IDN Times - Harga emas batangan di PT Aneka Tambang (Antam) turun Rp20 ribu untuk pecahan 1 gram menjadi Rp1,871 juta, dari sebelumnya Rp1,891 juta pada perdagangan Sabtu (17/5/2025).

Berdasarkan data dari situs logammulia.com, harga buyback logam mulia Antam juga turun Rp23 ribu. Harga buyback terbaru untuk produk logam mulia tercatat sebesar Rp1,715 juta per gram.

Harga buyback adalah harga yang ditetapkan PT Antam untuk membeli kembali atau menebus emas batangan dari konsumen. Jadi, jika pemegang logam mulia ingin menjual kembali emas mereka kepada Antam, mereka akan menerima pembayaran sesuai harga buyback tersebut.

1. Harga emas Antam dalam pecahan lain

Berikut adalah harga emas Antam per 17 Mei 2025:

Emas Antam 0,5 gram: Rp985,5 ribu
Emas Antam 1 gram: Rp1,871 juta
Emas Antam 2 gram: Rp3,682 juta
Emas Antam 3 gram: Rp5,498 juta
Emas Antam 5 gram: Rp9,130 juta
Emas Antam 10 gram: Rp18,205 juta
Emas Antam 25 gram: Rp45,387 juta
Emas Antam 50 gram: Rp90,695 juta
Emas Antam 100 gram: Rp181,312 juta
Emas Antam 250 gram: Rp453,015 juta
Emas Antam 500 gram: Rp905,820 juta
Emas Antam 1000 gram: Rp1,811 miliar

Harga jual emas tersebut belum termasuk Pajak Penghasilan (PPh) 22 atas emas batangan sebesar 0,45 persen bagi pemegang Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP).

Bagi pembeli yang tidak menyertakan NPWP memperoleh potongan pajak lebih tinggi sebesar 0,9 persen.

2. Emas fisik merupakan instrumen investasi berisiko rendah

Setiap instrumen investasi memiliki tingkat risiko berbeda. Ada yang rendah, moderat atau menengah, hingga berisiko tinggi.

Menurut perencana keuangan dari Advisors Alliance Group Indonesia, Andy Nugroho, salah satu instrumen investasi berisiko rendah adalah logam mulia atau emas fisik. Namun, emas juga memiliki risiko tinggi hilang atau dicuri, terutama ketika dibawa bepergian.

"Risiko rendah karena pertumbuhan nilai sudah lebih tinggi dibanding bunga bank, tapi juga fluktuatif, cukup likuid. Kenapa bisa juga dikategorikan risiko tinggi, karena mudah atau rawan hilang, dicuri. Di satu sisi dia sangat praktis, mudah dibawa-bawa. Tapi itu bisa dicuri," kata Andy kepada IDN Times.

Selain itu, Andy mengingatkan agar masyarakat memahami instrumen-instrumen investasi yang rendah risiko, tentunya juga akan memberikan imbal hasil yang lebih kecil.

Sebaliknya, jika kamu mencari instrumen investasi yang imbal hasil lebih besar, maka risikonya juga tinggi atau peluang menghadapi kerugian lebih besar, high risk high return.

"Dengan adanya risiko rendah berarti return juga kecil. Jadi jangan sampai orang berasumsi risiko rendah tapi return tinggi," kata Andy.

3. Cara menghitung keuntungan investasi emas

Cara menghitung keuntungan berinvestasi emas ialah dengan mencari selisih harga jual dan harga beli. Misalnya, harga beli emas Antam Rp1,021 juta per gram dan harga jual kembali Rp917 ribu per gram.

Ada selisih Rp104 ribu dari harga jual dan harga beli. Artinya, kamu harus menunggu sampai selisih harga melebihi harga beli agar meraih keuntungan.

Apabila kamu beli emas Rp1,031 juta pada pagi hari, lalu sore harinya ingin dijual, kamu rugi Rp104 ribu. Berbeda halnya apabila kamu membeli emas hari ini, lalu dijual kembali lima tahun kemudian. Oleh sebab itu, emas kerap disebut sebagai instrumen investasi jangka panjang.

Editorial Team