Erick Thohir: Himbara Sudah Restrukturisasi Kredit Rp299 Triliun

Jakarta, IDN Times - Menteri Badan Usaha Milik Negara atau BUMN Erick Thohir mengatakan Himpunan Bank Negara alias Himbara telah merestrukturisasi Rp299 triliun hingga akhir Juni 2020, untuk debitur yang bisnisnya terdampak pandemik COVID-19. Himbara terdiri dari Bank Mandiri, BNI, BRI, dan BTN.
“Sampai dengan 30 Juni 2020 BUMN melalui Himbara telah melakukan restrukturisasi kredit atas debitur terdampak COVID-19 sebanyak 3,2 juta debitur, dengan nilai kredit sebesar Rp 229 triliun,” katanya kepada awak media melalui pesan tertulis, Selasa (7/7/2020).
1. Himbara telah mendapat dana dari pemerintah sebesar Rp30 triliun

Dia mengatakan Himbara telah mendapat dana dari pemerintah sebesar Rp30 triliun untuk dapat disalurkan kepada UMKM melalui fasilitas kredit dan masuk ke dalam program Pemulihan Ekonomi Nasional.
"Terhadap penempatan dana tersebut, tercatat dari tanggal 25 Juni hingga 6 Juli 2020, Himbara telah melakukan penyaluran kredit kepada 132.000 nasabah dengan nilai sebesar Rp 11 triliun," ujarnya.
2. Penyaluran kredit UMKM terus dijalankan oleh Himbara

Penyaluran kredit untuk UMKM, kata Erick, terus dijalankan oleh Himbara dengan melihat jenis industri dan performa UMKM tersebut selama periode pemberian kredit.
“Untuk mendukung penyaluran kredit ke UMKM, saat ini dilakukan peluncuran program penjaminan Kredit Modal Kerja (KMK) baru untuk UMKM yang akan didukung oleh BUMN Himbara, Askrindo, Jamkrindo dan PT RIU. Ini diharapkan dapat mendukung Perbankan untuk terus melakukan penyaluran kredit ke UMKM, dengan baik dan tepat sasaran sesuai dengan kebutuhan,” paparnya.
3. Luhut sebut pemerintah akan meng-cover penjamin modal kerja UMKM sebesar 80 persen

Sementara itu, Menteri Koordinator Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan pemerintah akan menyalurkan modal kerja ke UMKM sebesar Rp100 triliun hingga 2021.
"Pemerintah fokus membantu sektor UMKM, di mana pemerintah akan mengcover penjaminan kredit modal kerja UMKM 80 persen," kata Luhut.