Gandeng UEA, Malaysia Tawarkan Jadi Pintu Perdagangan Asia Pasifik

Jakarta, IDN Times – Malaysia dan Uni Emirat Arab (UEA) menyepakati negosiasi perjanjian kerja sama ekonomi konprehensif (CEPA), Selasa (23/5/2023). Hal itu diungkapkan oleh kedua negara dalam pernyataan bersama hari ini.
“Perjanjian yang diteken hari ini akan mencakup perdagangan barang dan jasa, investasi, dan kerja sama ekonomi yang lebih luas,” kata Kementerian Perdagangan Malaysia, dilansir Reuters.
CEPA merupakan perjanjian bilateral yang sifatnya lebih konprehensif dibandingkan dengan misalnya perjanjian free trade. UEA telah mengupayakan perjanjian ini terhadap berbagai negara sejak 2021.
1. Harapan manfaat besar dua negara

Menteri Perdagangan Malaysia, Tengku Datuk Seri Zafrul Abdul Aziz, mengatakan kemitraan ini dapat menjadi landasan bagi kerja sama ekonomi kedua negara. Dari kerja sama ini pula, tambahnya, akan terjadi kolaborasi strategis yang lebih kuat yang mampu mendorong inovasi, memacu pertumbuhan ekonomi, dan menciptakan lapangan kerja baru bagi dua negara.
“UEA secara konsisten memegang posisinya sebagai mitra dagang yang penting dan strategis bagi Malaysia di Timur Tengah, sementara Malaysia berfungsi sebagai pintu gerbang yang ideal bagi UEA untuk menjelajah ke pasar Asia-Pasifik,” ungkap Abdul Aziz pada The Star.
Ia berharap bahwa kemitraan CEPA ini akan membawa manfaat besar bagi bisnis, pengusaha, dan warga negara dari kedua pihak. Hal ini juga yang akan mendorong kemitraan yang lebih tinggi dari kedua negara.
2. Mitra dagang terbesar

UEA merupakan mitra dagang terbesar ke-17 Malaysia di mana pada 2022 dicatatkan total perdagangan senilai 8,79 milliar dolar AS. Sementara UEA juga merupakan tujuan pertama ekspor barang dagangan Malaysia ke negara-negara Arab.
“UEA aadalah mitra dagang Malaysia ke-17 secara global dan yang kedua di Timur Tengah, yang menyumbang 32 persen perdagangan Malaysia dengan negara-negara Arab,” kata Menteri Perdagangan UEA Thani Al Zeyoudi.
Pengumuman kedua negara pada Selasa disampaikan selama kunjungan tingkat tinggi UEA ke Malaysia. Kunjungan itu dipimpin oleh Putra Mahkota Abu Dhabi Sheikh Khaled bin Mohamed Al Nahyan.
Dalam kunjungan itu juga Menteri Energi UEA dan Menteri Sumber Daya Alam Malaysia membahas penguatan kerja sama di bidang energi. Khususnya energi bersih, ungkap kantor berita negara UEA, WAM, Senin kemarin.
3. UEA targetkan 26 CEPA

Zeyoudi mengatakan UEA dan Malaysia telah melihat pertumbuhan yang kuat dalam perdagangan dan investasi kedua negara selama beberapa tahun terakhir. Investasi Malaysia di UEA mencapai 150 juta dolar AS, sementara investasi UEA di Malaysia mencapai 220 juta dolar AS, katanya.
UEA sejauh ini telah menandatangani empat CEPA dengan India, Israel, india dan Turki. Sebelumnya UEA mengatakan ingin menandatangani sekitar 26 CEPA.