Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Garuda Indonesia X Pocari Sweat (IDN Times/Dhiya Awlia Azzahra)
Garuda Indonesia X Pocari Sweat (IDN Times/Dhiya Awlia Azzahra)

Intinya sih...

  • Kinerja Garuda Indonesia tunjukkan konsistensiPengakuan dari Fortune merupakan yang kedua secara beruntun diterima Garuda Indonesia, menandai konsistensi pertumbuhan kinerja perusahaan.

  • Pengakuan dari Fortune berikan energi baru buat Garuda IndonesiaPengakuan dari Fortune memberi energi bagi Garuda Indonesia memasuki horizon baru transformasi sebagai maskapai yang kompetitif dan adaptif.

  • RI sumbang perusahaan terbanyak dalam Fortune Southeast Asia 500Indonesia dinobatkan sebagai negara dengan jumlah perusahaan terbanyak dalam daftar Fortune Southeast Asia 500, menyumbang 109 perusahaan.

Jakarta, IDN Times - PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk (GIAA) kembali mencatatkan pengakuan global dengan masuk dalam daftar perusahaan terbaik se-Asia Tenggara versi Fortune Southeast Asia 500 tahun 2025.

Dalam daftar tersebut, Garuda Indonesia menempati peringkat ke 104 atau naik 21 peringkat dari posisi tahun sebelumnya di peringkat 125 berdasarkan penilaian kinerja usaha sepanjang tahun fiskal 2024. Capaian ini menjadikan Garuda Indonesia sebagai perusahaan transportasi asal Indonesia dengan posisi tertinggi dalam pemeringkatan tersebut.

1. Kinerja Garuda Indonesia tunjukkan konsistensi

Penumpang pesawat Garuda Indonesia di Bandara Internasional Adisutjipto. (IDN Times/Holy Kartika)

Pengakuan dari Fortune tersebut merupakan yang kedua secara beruntun diterima Garuda Indonesia sekaligus menandai konsistensi pertumbuhan kinerja perusahaan. Adapun sepanjang 2024, Garuda Indonesia mencatatkan pendapatan konsolidasi sebesar 3,41 miliar dolar Amerika Serikat (AS), meningkat 16,3 persen dibandingkan tahun sebelumnya.

Direktur Utama Garuda Indonesia, Wamildan Tsani menyampaikan, capaian ini merupakan hasil dari komitmen dan kerja keras seluruh insan Garuda Indonesia dalam menjalankan transformasi kinerja yang berkelanjutan menuju entitas yang semakin sehat dan berkelanjutan.

“Pencapaian ini tentu menjadi fase monumental tersendiri bagi kami, sekaligus refleksi dari upaya akselerasi kinerja yang terus kami optimalkan—sejalan dengan momentum pertumbuhan industri transportasi nasional dalam skala global, serta meningkatnya daya saing sektor pariwisata Indonesia,” ujar Wamildan, dikutip Jumat (27/6/2025).

2. Pengakuan dari Fortune berikan energi baru buat Garuda Indonesia

ilustrasi pesawat Garuda Indonesia (IDN Times/Maya Aulia Aprilianti)

Wamildan menambahkan, pengakuan dari Fortune ini juga memberi energi tersendiri bagi Garuda Indonesia dalam memasuki horizon baru transformasi sebagai maskapai yang semakin kompetitif dan adaptif terhadap lanskap dinamika industri.

"Berbagai langkah strategis mulai dari peningkatan kualitas operasional dan layanan, optimalisasi kapasitas produksi, hingga perluasan jaringan penerbangan domestik dan internasional terus kami akselerasikan sebagai bagian dari penguatan portofolio bisnis," kata Wamildan.

"Ke depan, kami berkomitmen menghadirkan inovasi berkelanjutan demi mendukung peran Garuda Indonesia dalam memperkuat ekosistem pariwisata nasional,” tambah dia.

3. RI sumbang perusahaan terbanyak dalam Fortune Southeast Asia 500

Potret Garuda Indonesia, di bandara, (IDN Times/Dhiya Awlia Azzahra)

Fortune Southeast Asia 500 merupakan pemeringkatan tahunan yang menghimpun perusahaan-perusahaan dari tujuh negara Asia Tenggara—Indonesia, Malaysia, Singapura, Thailand, Vietnam, Kamboja, dan Filipina berdasarkan pendapatan konsolidasi tahun fiskal 2024 yang telah diaudit dan dipublikasikan hingga 31 Desember 2024.

Pemeringkatan ini mencakup berbagai sektor industri seperti perbankan, ritel, kesehatan, logistik, media, telekomunikasi, dan transportasi. Indonesia pun dinobatkan sebagai negara dengan jumlah perusahaan terbanyak dalam daftar Fortune Southeast Asia 500.

Dalam daftar tersebut, Indonesia menyumbang 109 perusahaan. Kemudian diikuti Thailang dengan 100 perusahaan, Malaysia 92 perusahaan, dan Singapura 81 perusahaan. Selain itu, ada Vietnam yang menyumbang 76 perusahaan, Filipina 40 perusahaan, dan Kamboja sebanyak dua perusahaan.

Editorial Team