Garuda Indonesia Janji Cetak Laba di 2026 usai Disuntik Danantara

- Suntikan modal dari Danantara senilai Rp6,65 triliun akan digunakan untuk perbaikan pesawat Garuda dan Citilink
- Garuda Indonesia berencana mengoperasikan total sekitar 120 pesawat hingga 5 tahun ke depan sebagai bagian dari ekspansi perusahaan
- Penggunaan modal oleh Garuda Indonesia akan diawasi dan dievaluasi secara rutin oleh Danantara untuk memastikan penggunaan yang tepat
Jakarta, IDN Times - Garuda Indonesia menargetkan untuk mencetak laba bersih pada 2026 setelah mendapatkan suntikan modal dari Badan Pengelola Investasi (BPI) Daya Anagata Nusantara (Danantara). Sebagai informasi, hingga kuartal I-2025, Garuda Indonesia masih membukukan rugi bersih senilai 76,48 juta doolar AS atau setara Rp1,25 triliun.
Adapun suntikan modal yang diberikan senilai 405 juta dolar AS atau setara Rp6,65 triliun dalam bentuk pinjaman dari pemegang saham atau shareholder loan yang ditujukan kepada Garuda Indonesia dan anak usahanya, Citilink Indonesia.
"Dengan adanya corporate action dari Danantara, kami proyeksikan pada 2026 menjadi titik balik bagi Garuda Indonesia. Kami optimistis akan membukukan net income yang positif," kata Direktur Utama Garuda Indonesia, Wamildan Tsani Panjaitan dalam konferensi pers di Plaza Mandiri, Jakarta, Selasa (24/6/2025).
1. Modal dari Danantara dipakai buat perbaiki pesawat Garuda dan Citilink

Suntikan modal itu akan digunakan untuk mendanai kebutuhan maintenance, repair and overhaul (MRO) terhadap 10 armada pesawat Garuda Indonesia, dan 15 armada pesawat Citilink Indonesia.
Pembagiannya, 111 juta dolar AS atau setara Rp1,82 triliun akan diberikan untuk Garuda Indonesia, dan 294 juta dolar AS atau setara Rp4,83 triliun dialokasikan kepada Citilink Indonesia.
Wamildan mengatakan, dengan dana itu, pihaknya bisa melakukan pemesanan suku cadang (spare part) untuk perbaikan pesawat lebih awal.
"Jadi tentunya akan sangat berbeda kondisinya kalau kita harus menunggu punya dana dulu, baru kita memesan slot. Jadi harapannya kita akan memesan slot-nya akan jauh-jauh hari," tutur Wamildan.
2. Garuda Indonesia bakal operasikan 120 pesawat hingga 5 tahun ke depan

Dukungan Danantara ke Garuda Indonesia juga mencakup pendanaan jangka panjang, di mana nilai suntikan modal di atas merupakan bagian dari total dukungan pendanaan senilai 1 miliar dolar AS atau sekitar Rp16,42 triliun.
Wamildan mengatakan, targetnya hingga 5 tahun ke depan perusahaan akan mengoperasikan 120 armada pesawat. Adapun per Desember 2024, Garuda Indonesia mengoperasikan 71 armada pesawat, dan Citilink Indonesia 37 armada pesawat.
"Garuda Indonesia memproyeksikan akan mengoperasikan total sekitar 120 pesawat hingga 5 tahun ke depan. Langkah ekspansi tersebut dirancang untuk mengukuhkan posisi maskapai sebagai pemain utama di transportasi udara," ucap Wamildan.
3. Penggunaan modal bakal diawasi Danantara

Dalam kesempatan yang sama, Wakil Menteri BUMN sekaligus Chief Operating Officer (COO) Danantara, Dony Oskaria memastikan penggunaan modal oleh Garuda Indonesia itu akan diawasi dan dievaluasi secara rutin.
"Dari Danantara sendiri, kami juga punya komitmen bersama bahwa kita akan melakukan bi-weekly review (peninjauan setiap dua minggu) mengenai progres kita. Bahkan satu per satu akan kita pastikan bahwa pencairan dari pinjaman juga akan kita kontrol," ujar Dony.