Genjot Perdagangan, RI-Jepang Teken 5 MoU Senilai Rp12,28 Triliun

23 Okt 2021, 06:35 WIB

Ilustrasi Ekspor (IDN Times/Aditya Pratama)

Jakarta, IDN Times – Direktorat Pengembangan Ekspor Nasional Kementerian Perdagangan (Kemendag) memfasilitasi penandatanganan lima nota kesepahaman (MoU) antara pelaku usaha Indonesia dengan mitra dagang asal Jepang secara daring pada Jumat (22/10/2021) dengan nilai 1,61 juta dolar AS atau setara Rp12,28 triliun.

“Penandatanganan lima nota kesepahaman senilai 1,61 juta dolar AS tersebut meliputi produk kacang, ayam olahan, produk perikanan, makanan halal, produk pertanian, dan furnitur antik. Diharapkan hubungan ekonomi Indonesia dan Jepang terus berkembang dan saling menguntungkan,” kata Direktur Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional Didi Sumedi dalam keterangan tertulisnya.

1. Dalam rangka Trade Expo Indonesia Digital 2021

Ilustrasi neraca perdagangan. (IDN Times/Mardya Shakti)

Penandatanganan tersebut dilakukan pada gelaran Trade Expo Indonesia Digital Edition (TEI-DE) 2021.

Kerja sama tersebut disaksikan Kuasa Usaha Ad Interim KBRI Tokyo Tri Purnajaya, Atase Perdagangan Tokyo Arief Wibisono, dan Kepala Indonesian Trade Promotion Center (ITPC) Osaka Dicky Farabi secara daring.

Secara daring, TEI berlangsung hingga 4 November 2021, sementara showcase-nya berlangsung hingga 22 Desember 2021.

2. Total Indonesia sudah tekan MoU hingga Rp11,38 triliun

Ilustrasi Harga Naik (IDN Times/Arief Rahmat)

Didi menegaskan, nilai penandatanganan MoU pada TEI-DE ke-36 hingga hari kedua yaitu sebesar 802,18 juta dolar AS atau sekitar Rp11,38 triliun.

"Nilai ini diperoleh dari penandatanganan MoU di hari pertama sebesar 800,57 juta dolar AS dan hari kedua sebesar 1,61 juta dolar AS. Nilai ini tentunya akan terus bertambah,” ujar Didi.

3. Kemendag apresiasi mitra asal Jepang

Ilustrasi Ekspor (IDN Times/Arief Rahmat)

Didi juga menyampaikan apresiasi bagi pelaku usaha Indonesia dan mitra asal Jepang yang tetap gigih dan berupaya keras untuk melakukan ekspansi bisnis di tengah situasi ekonomi global yang tidak menentu.

Didi juga meminta pelaku usaha Jepang untuk mengunjungi platform TEI-DE ke-36 2021 guna mengeksplorasi produk yang dapat diterima di pasar Jepang.