Gubernur BI Pede Rupiah Bakal Perkasa Kurang dari Rp14.200
Jakarta, IDN Times - Rupiah tengah dalam tren penguatan. Bahkan, nilai tukar rupiah yang pernah menyentuh angka Rp16.400 pada awal Maret hingga April, kini berhasil diperdagangkan di kisaran Rp14.200.
Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo mengatakan hal itu lantaran adanya koordinasi yang erat antara seluruh pemangku kepentingan, baik fiskal maupun moneter. Atas alasan itu pula dia optimistis rupiah bisa terus menguat hingga di bawah Rp14.200
"Kami juga masih melihat ke depan untuk nilai tukar rupiah yang menguat," katanya usai melakukan rapat terbatas, Rabu (3/6).
1. Koordinasi antara pemangku kepentingan membuat investor semakin optimistis
Perry lagi-lagi mengatakan bahwa erat koordinasi yang dikakukan antara berbagai pihak, membuat investor dari dalam maupun luar negeri optimistis terhadap perekonomian Indonesia. Hal itu yang pada akhirnya dapat membuat rupiah menjadi lebih perkasa.
"Ini akan mendukung stabilitas dan confidence dari pasar," ucapnya.
2. Rupiah menguat Rabu (3/6) pagi
Pada Rabu (3/6) pagi ini, nilai tukar rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta masih terus bergerak menguat, dikerek rencana penerapan normal baru di Tanah Air
Pada pukul 9.27 WIB, rupiah menguat 195 poin atau 1,35 persen menjadi Rp14.220 per dolar AS dari sebelumnya Rp14.415 per dolar AS.
3. BI optimistis rupiah bisa berada di Rp15.000 akhir tahun
Sebelumnya diberitakan Perry optimistis bahwa pada akhir tahun, nilai tukar rupiah terhadap dolar akan berada di level Rp15.000. Sejatinya, bukan kali ini saja Perry mengeluarkan statement bahwa rupiah akan menguat di level Rp15.000.
Namun, dia semakin percaya diri lantaran kurs rupiah terus bergerak menguat dalam beberapa hari terakhir.
"Alhamdulillah nilai tukar rupiah terus menguat. Dalam beberapa hari terakhir menguat, bahkan hari ini sejak awal trading dibuka itu diperdagangkan Rp16.200, sekarang ini terakhir di Rp16.020 (per US$)," katanya dalam video conference, Kamis (9/4).
