Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Ada 2 Daerah Raih Pertumbuhan Ekonomi 8 Persen, Ini Penyebabnya

Ada 2 Daerah Raih Pertumbuhan Ekonomi 8 Persen, Ini Penyebabnya
KITB kini berstatus KEK Industropolis Batang (dok. KITB)
Intinya sih...
  • KEK Industropolis Batang: Pertumbuhan ekonomi Kabupaten Batang mencapai 8,52 persen year on year (yoy), dengan peningkatan kesempatan kerja dan penurunan tingkat kemiskinan.
  • KEK Kendal: Perekonomian Kabupaten Kendal tumbuh 8,84 persen yoy, menegaskan pengembangan KEK mampu menjadi sumber pertumbuhan ekonomi baru yang berkelanjutan di daerah.
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Jakarta, IDN Times - Pemerintah bertekad memperkuat peran Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) sebagai motor pertumbuhan ekonomi daerah. Hal itu dilakukan mengingat rekam jejak sejumlah daerah yang memiliki KEK dengan pengelolaan baik mampu mencapai pertumbuhan ekonomi signifkan.

Contohnya adalah Kabupaten Batang dan Kabupaten Kendal yang mampu mencatat pertumbuhan ekonomi antara 8-9 persen, jauh di atas rata-rata pertumbuhan ekonomi provinsi maupun nasional.

"Pengalaman Kabupaten Batang dan Kendal menunjukkan bahwa KEK bukan hanya instrumen insentif investasi, tetapi juga katalis transformasi ekonomi daerah. KEK yang dirancang dengan baik, didukung infrastruktur, kemudahan berusaha, serta integrasi dengan tenaga kerja lokal, terbukti mampu menghasilkan pertumbuhan ekonomi yang tinggi dan berkelanjutan,” ujar Menteri Koordinator bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto, dikutip dari situs resmi Kemenko Perekonomian, Minggu (14/12/2025).

1. Kinerja KEK Industropolis Batang

Ada 2 Daerah Raih Pertumbuhan Ekonomi 8 Persen, Ini Penyebabnya
KITB kini berstatus KEK Industropolis Batang (dok. KITB)

Di Kabupaten Batang, kehadiran KEK Industropolis Batang telah mendorong akselerasi investasi, penciptaan lapangan kerja, serta peningkatan kesejahteraan masyarakat.

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), pertumbuhan ekonomi Kabupaten Batang pada 2024 mencapai 6,03 persen dan meningkat tajam pada 2025, dengan pertumbuhan kuartal-III 2025 tercatat 8,52 persen year on year (yoy), didorong terutama oleh konsumsi rumah tangga dan investasi kuat.

Kajian akademik juga menunjukkan, keberadaan KEK Batang memberikan multiplier effect yang signifikan terhadap perekonomian lokal, mulai dari peningkatan kesempatan kerja, penurunan tingkat pengangguran, hingga penurunan tingkat kemiskinan.

"Persentase penduduk miskin di Kabupaten Batang tercatat menurun dari 8,73 persen pada 2024 menjadi 7,79 persen pada 2025, seiring meningkatnya aktivitas ekonomi dan kesempatan kerja di sekitar kawasan," ujar Airlangga.

2. Kinerja KEK Kendal

ilustrasi pertumbuhan ekonomi (IDN Times/Aditya Pratama)
ilustrasi pertumbuhan ekonomi (IDN Times/Aditya Pratama)

Selain Kabupaten Batang, Kabupaten Kendal juga menunjukkan kinerja ekonomi yang sangat kuat. Pada kuartal-III 2025, perekonomian Kabupaten Kendal tumbuh 8,84 persen yoy, tertinggi di Provinsi Jawa Tengah. Hal tersebut didorong oleh aktivitas industri dan investasi di kawasan industri dan KEK.

Capaian ini mengindikasikan adanya penguatan ekosistem industri regional, termasuk spillover effect antarwilayah di koridor Batang-Kendal-Semarang, serta menegaskan bahwa pengembangan KEK mampu menjadi sumber pertumbuhan ekonomi baru yang berkelanjutan di daerah.

Selain mendorong pertumbuhan dan penyerapan tenaga kerja, pengembangan KEK juga berkontribusi terhadap peningkatan produktivitas ekonomi daerah.

"Masuknya investasi baru, adopsi teknologi, serta berkembangnya industri pengolahan bernilai tambah di KEK telah meningkatkan efisiensi proses produksi dan nilai output per tenaga kerja, sehingga memperkuat daya saing ekonomi daerah secara berkelanjutan," kata Airlangga.

3. Pengembangan KEK Batang dan Kendal bisa jadi model KEK di daerah lain

Ada 2 Daerah Raih Pertumbuhan Ekonomi 8 Persen, Ini Penyebabnya
Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Mandalika, Nusa Tenggara Barat (NTB). (dok. ITDC)

Ke depan, Airlangga menilai pengalaman Kabupaten Batang dan Kendal dapat menjadi model pengembangan KEK di daerah lain, khususnya dalam menciptakan pusat-pusat pertumbuhan ekonomi baru di luar wilayah metropolitan. Penguatan konektivitas, kepastian regulasi, kesiapan sumber daya manusia, serta keterkaitan dengan UMKM dan ekonomi lokal akan menjadi kunci agar manfaat KEK dapat dirasakan lebih luas dan inklusif.

“Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian akan terus mengoordinasikan kebijakan lintas Kementerian/Lembaga dan Pemerintah Daerah untuk memastikan KEK berfungsi optimal sebagai instrumen percepatan investasi, penciptaan lapangan kerja, dan pemerataan pembangunan ekonomi nasional,” tutur Airlangga.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Jujuk Ernawati
EditorJujuk Ernawati
Follow Us

Latest in Business

See More

4 Kesalahan yang Harus Dihindari agar Investasi Tetap Sehat

15 Des 2025, 05:05 WIBBusiness