Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Harga Emas Antam Naik Lagi Rp16 Ribu, Nyaris Rp2 Juta per Gram

Etalase yang memajang imitasi emas antam di Toko Butik Emas Semarang. (IDN Times/Fariz Fardianto)
Etalase yang memajang imitasi emas antam di Toko Butik Emas Semarang. (IDN Times/Fariz Fardianto)
Intinya sih...
  • Harga emas Antam naik lagi Rp16 ribu menjadi Rp1,98 juta per gram
  • Rincian harga emas Antam berdasarkan pecahan, belum termasuk pajak penghasilan
  • Setiap instrumen investasi memiliki risiko berbeda, cara menghitung keuntungan investasi emas
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Jakarta, IDN Times - Harga emas logam mulia (LM) PT Aneka Tambang Tbk atau Antam pada Sabtu (30/8/2025) makin mahal mendekati Rp2 juta per gram. Emas Antam hari ini naik lagi Rp16 ribu menjadi Rp1,98 juta per gram setelah kemarin melambung Rp20 ribu.

Harga buyback menurut situs logammulia.com, juga naik Rp17 ribu menjadi Rp1,827 juta per gram dari posisi kemarin di Rp1,81 juta per gram.

1. Rincian harga emas Antam

Berikut harga emas batangan Antam per hari ini dalam pecahan lain:

  • Harga emas 0,5 gram: Rp1.040.000

  • Harga emas 1 gram: Rp1.980.000

  • Harga emas 2 gram: Rp3.900.000

  • Harga emas 3 gram: Rp5.825.000

  • Harga emas 5 gram: Rp9.675.000

  • Harga emas 10 gram: Rp19.295.000

  • Harga emas 25 gram: Rp48.112.000

  • Harga emas 50 gram: Rp96.145.000

  • Harga emas 100 gram: Rp192.212.000

  • Harga emas 250 gram: Rp480.265.000

  • Harga emas 500 gram: Rp960.320.000

  • Harga emas 1.000 gram: Rp1.920.600.000.

Harga jual emas tersebut belum termasuk Pajak Penghasilan (PPh) 22 atas emas batangan sebesar 0,45 persen bagi pemegang Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP). Bagi pembeli yang tidak menyertakan NPWP memperoleh potongan pajak lebih tinggi sebesar 0,9 persen.

2. Setiap instrumen investasi memiliki risiko berbeda

Setiap instrumen investasi memiliki tingkat risiko berbeda. Ada yang rendah, moderat atau menengah, hingga berisiko tinggi.

Menurut perencana keuangan dari Advisors Alliance Group Indonesia, Andy Nugroho, salah satu instrumen investasi berisiko rendah adalah logam mulia atau emas fisik. Namun, emas juga memiliki risiko tinggi hilang atau dicuri, terutama ketika dibawa bepergian.

"Risiko rendah karena pertumbuhan nilai sudah lebih tinggi dibanding bunga bank, tapi juga fluktuatif, cukup likuid. Kenapa bisa juga dikategorikan risiko tinggi, karena mudah atau rawan hilang, dicuri. Di satu sisi dia sangat praktis, mudah dibawa-bawa, tapi itu bisa dicuri," ucap Andy kepada IDN Times.

Selain itu, Andy mengingatkan agar masyarakat memahami instrumen-instrumen investasi yang rendah risiko, tentunya juga akan memberikan imbal hasil yang lebih kecil. Sebaliknya, jika kamu mencari instrumen investasi yang imbal hasil lebih besar, maka risikonya juga tinggi atau peluang menghadapi kerugian lebih besar, high risk high return.

"Dengan adanya risiko rendah berarti return juga kecil. Jadi jangan sampai orang berasumsi risiko rendah tapi return tinggi," kata Andy.

3. Cara menghitung keuntungan investasi

Cara menghitung keuntungan berinvestasi emas ialah dengan mencari selisih harga jual dan harga beli. Misalnya, harga beli emas Antam Rp1,944 juta per gram dan harga jual kembali atau buyback Rp1,79 juta per gram.

Ada selisih Rp154 ribu dari harga jual dan harga beli. Artinya, kamu harus menunggu sampai selisih harga melebihi harga beli agar meraih keuntungan.

Apabila kamu beli emas Rp1,944 juta pada pagi hari, lalu sore harinya ingin dijual, kamu rugi Rp154 ribu. Berbeda halnya apabila kamu membeli emas hari ini, lalu dijual kembali lima tahun kemudian. Oleh sebab itu, emas kerap disebut sebagai instrumen investasi jangka panjang.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Jujuk Ernawati
EditorJujuk Ernawati
Follow Us