- Harga emas 0,5 gram: Rp1,195 juta
- Harga emas 1 gram: Rp2,29 juta
- Harga emas 2 gram: Rp4,53 juta
- Harga emas 3 gram: Rp6,777 juta.
- Harga emas 5 gram: Rp11,265 juta
- Harga emas 10 gram: Rp22,45 juta
- Harga emas 25 gram: Rp55,96 juta
- Harga emas 50 gram: Rp111,755 juta
- Harga emas 100 gram: Rp223,36 juta
- Harga emas 500 gram: Rp1.115.900.000
- Harga emas 1.000 gram: Rp2.230.600.000
Harga Emas Antam Susut Rp15 Ribu Jadi Rp2,29 Juta per Gram

- Harga emas Antam turun Rp15 ribu per gram menjadi Rp2,29 juta per gram
- Emas fisik merupakan instrumen investasi berisiko rendah, namun tetap memiliki risiko tinggi hilang atau dicuri
- Tentukan tujuan sebelum investasi emas untuk meminimalkan risiko dan mencapai hasil yang diinginkan
Jakarta, IDN Times – Harga emas produksi PT Aneka Tambang Tbk (Antam) pada perdagangan hari pertama November, Sabtu (1/11/2025) turun Rp15 ribu per gram. Harga emas batangan hari ini dibanderol Rp2,29 juta per gram.
Dikutip dari logammulia.com, harga beli kembali (buyback) juga turun dengan nominal sama. Harga buyback emas Antam menjadi Rp2,155 juta per gram.
Harga buyback emas harus merujuk pada Peraturan Menteri Keuangan Nomor 34/PMK.10/2017. Penjualan kembali emas batangan ke PT Antam Tbk dengan nominal lebih dari Rp10 juta akan dikenakan Pajak Penghasilan (PPh) 22. Adapun besarannya 1,5 persen untuk pemegang Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP) dan 3 persen untuk yang tidak memegang NPWP.
1. Harga emas batangan Antam dalam pecahan lain
Berikut harga emas batangan Antam per hari ini dalam pecahan lain:
Harga jual emas tersebut belum termasuk Pajak Penghasilan (PPh) 22 atas emas batangan sebesar 0,45 persen bagi pemegang Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP). Bagi pembeli yang tidak menyertakan NPWP memperoleh potongan pajak lebih tinggi sebesar 0,9 persen.
2. Emas fisik merupakan instrumen investasi berisiko rendah
Setiap instrumen investasi memiliki tingkat risiko berbeda. Ada yang rendah, moderat atau menengah, hingga berisiko tinggi. Menurut perencana keuangan dari Advisors Alliance Group Indonesia, Andy Nugroho, salah satu instrumen investasi berisiko rendah adalah logam mulia atau emas fisik. Namun, emas juga memiliki risiko tinggi hilang atau dicuri, terutama ketika dibawa bepergian.
"Risiko rendah karena pertumbuhan nilai sudah lebih tinggi dibanding bunga bank, tapi juga fluktuatif, cukup likuid. Kenapa bisa juga dikategorikan risiko tinggi, karena mudah atau rawan hilang, dicuri. Di satu sisi dia sangat praktis, mudah dibawa-bawa. Tapi itu bisa dicuri," ucap Andy kepada IDN Times.
Selain itu, Andy mengingatkan agar masyarakat memahami instrumen-instrumen investasi yang rendah risiko, tentunya juga akan memberikan imbal hasil yang lebih kecil.
Sebaliknya, jika kamu mencari instrumen investasi yang imbal hasil lebih besar, risikonya juga tinggi atau peluang menghadapi kerugian lebih besar, high risk high return.
"Dengan adanya risiko rendah berarti return juga kecil. Jadi jangan sampai orang berasumsi risiko rendah tapi return tinggi," kata Andy.
3. Tentukan tujuan sebelum investasi emas
Berinvestasi emas sering kali menjadi pilihan, terutama bagi para investor konservatif. Selain mudah, investasi emas juga cenderung aman. Sebab, risiko yang dimiliki tidak setinggi investasi pada instrumen saham.
Nah, sebelum kamu memulai investasi, tentukan lebih dulu apa tujuan investasimu. Jika investasi untuk jangka pendek, tentu instrumen emas tidak cocok karena ada selisih harga jual dan harga beli. Alih-alih untung, kamu justru malah buntung.
Oleh karena itu, pintar-pintar dalam menentukan tujuan investasi ya!


















