Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Harga Emas Masih di Rekor ATH, Cek Rinciannya!

Emas batangan Antam. (IDN Times/Masdalena Napitupulu)

Jakarta, IDN Times - Harga emas produksi PT Aneka Tambang Tbk atau Antam hari ini, Senin (13/1/2025) masih bertahan di level tertinggi sepanjang masa (all time high/ATH), yakni Rp1,568 juta per gram.

Sudah tiga hari harga emas bertahan di level ATH. Begitu juga harga buyback hari ini menurut situs logammulia.com, bertahan di level ATH, yakni Rp1,414 juta per gram. Harga buyback adalah harga yang ditetapkan Antam pada emas yang dijual di Butik Antam.

1. Harga emas Antam dalam pecahan lain

Berikut ini harga emas batangan Antam per hari ini dalam pecahan lain:

  • Harga emas 0,5 gram: Rp834 ribu.
  • Harga emas 1 gram: Rp1,568 juta.
  • Harga emas 2 gram: Rp3,076 juta.
  • Harga emas 3 gram: Rp4,589 juta.
  • Harga emas 5 gram: Rp7,615 juta.
  • Harga emas 10 gram: Rp15,175 juta.
  • Harga emas 25 gram: Rp37,812 juta.
  • Harga emas 50 gram: Rp75,545 juta.
  • Harga emas 100 gram: Rp151,012 juta.
  • Harga emas 250 gram: Rp377,265 juta
  • Harga emas 500 gram: Rp754,32 juta
  • Harga emas 1.000 gram: Rp1,51 miliar. 

Harga jual emas tersebut belum termasuk Pajak Penghasilan (PPh) 22 atas emas batangan sebesar 0,45 persen bagi pemegang Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP). Bagi pembeli yang tidak menyertakan NPWP memperoleh potongan pajak lebih tinggi sebesar 0,9 persen.

2. Emas fisik merupakan instrumen investasi berisiko rendah

Setiap instrumen investasi memiliki tingkat risiko berbeda. Ada yang rendah, moderat atau menengah, hingga berisiko tinggi.

Menurut perencana keuangan dari Advisors Alliance Group Indonesia, Andy Nugroho, salah satu instrumen investasi berisiko rendah adalah logam mulia atau emas fisik. Namun, emas juga memiliki risiko tinggi hilang atau dicuri, terutama ketika dibawa bepergian.

"Risiko rendah karena pertumbuhan nilai sudah lebih tinggi dibanding bunga bank, tapi juga fluktuatif, cukup likuid. Kenapa bisa juga dikategorikan risiko tinggi, karena mudah atau rawan hilang, dicuri. Di satu sisi dia sangat praktis, mudah dibawa-bawa. Tapi itu bisa dicuri," ucap Andy kepada IDN Times.

Selain itu, Andy mengingatkan agar masyarakat memahami instrumen-instrumen investasi yang rendah risiko, tentunya juga akan memberikan imbal hasil yang lebih kecil.

Sebaliknya, jika kamu mencari instrumen investasi yang imbal hasil lebih besar, maka risikonya juga tinggi atau peluang menghadapi kerugian lebih besar, high risk high return.

"Dengan adanya risiko rendah berarti return juga kecil. Jadi jangan sampai orang berasumsi risiko rendah tapi return tinggi," kata Andy.

3. Faktor yang bakal mempengaruhi harga emas di 2025

Founder dan Chief Marketing Officer (CMO) IndoGold, Indra mengatakan, ada beberapa faktor yang akan mempengaruhi pergerakan harga emas tahun ini. Pertama, terpilihnya kembali Donald Trump sebagai Presiden Amerika Serikat (AS). Trump sendiri dikenal dengan aksinya yang memicu perang dagang, yang buntutnya memicu inflasi.

“Itu berpengaruh terhadap nilai tukar dolar dan rupiah, yang salah satunya memicu kenaikan harga emas, itu salah satu,” ucap Indra dalam Ngobrol Seru by IDN Times.

Namun, menurutnya faktor terbesar yang akan mempengaruhi harga emas di tahun ini adalah perang di Timur Tengah.

“Kalau kita ngomongin di tahun depan ini, selama perang itu masih berjalan, itu akan menjadi salah satu faktor,” kata Indra.

Dari sisi internal, Indra mengatakan nilai tukar rupiah menjadi faktor terbesar yang mempengaruhi harga emas.

“Dan kalau di sisi nasional, di Indonesia, internal, nilai rupiah kita itu yang harus kita sangat perhatikan. Karena emas itu enggak cuma dolar AS per troy ounce. Karena dia dolar-lah, makanya kita harus memantau konversi kurs rupiahnya,“ tutur Indra.

Harga emas Antam misalnya, yang terkerek di akhir tahun dan masih bertahan di atas Rp1,5 juta per gram, turut dipengaruhi kondisi nilai tukar rupiah yang kini di atas Rp16 ribu per dolar AS.

Harga emas juga berkali-kali mencetak rekor ATH sepanjang 2024. Untuk emas batangan Antam, sempat menyentuh rekor, yakni Rp1,56 juta per gram pada 30 Oktober 2024 lalu.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Vadhia Lidyana
Dwi Agustiar
Vadhia Lidyana
EditorVadhia Lidyana
Follow Us