Harta Kekayaan Thomas Lembong, Tersangka Kasus Korupsi Impor Gula

Jakarta, IDN Times - Mantan Menteri Perdagangan, Thomas Trikasih Lembong alias Thomas Lembong ditetapkan sebagai tersangka dugaan korupsi impor gula oleh Kejaksaan Agung (Kejagung) pada Selasa (29/10/2024) malam.
Kejagung menetapkan Tom Lembong dan Direktur Pengembangan Bisnis PT Perusahaan Perdagangan Indonesia (PPI) berinisial CS sebagai tersangka dugaan tindak pidana korupsi impor gula di Kementerian Perdagangan (Kemendag) pada 2015.
Berikut harta kekayaan Tom Lembong saat masih menjadi pejabat negara.
1. Harta kekayaan Tom Lembong

Harta Kekayaan Tom Lembong sebagai Menteri Perdagangan 2015
Berdasarkan data Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN), Tom pertama kali tercatat memiliki harta Rp 940,86 juta saat menjadi Menteri Perdagangan pada 31 Desember 2015. Berikut rinciannya.
1. Harta bergerak lainnya: total 156.240.000
- Benda bergerak lainnya: Rp 81.240.000
- Logam mulia: Rp 75.000.000
2. Surat berharga: total Rp 444.800.000
3. Giro dan setara kas: Rp 370.518.343
4. Utang: Rp 30.693.877
5. Total kekayaan: Rp 940.864.466
Harta Kekayaan Tom Lembong sebagai Kepala BKPM 2020
Tom terakhir tercatat dalam LHKPN pada 2020 memiliki harta sebesar Rp 101,48 miliar pada akhir masa jabatannya sebagai Kepala BKPM. Berikut rinciannya:
- Harta bergerak lainnya: Rp 180.990.000
- Surat berharga: Rp 94.527.382.000
- Kas dan setara kas: Rp 2.099.016.322
- Harta lainnya: Rp 4.766.498.000
- Utang: Rp 86.895.328
- Total kekayaan: Rp 101.486.990.994
2. Perjalanan karier Tom Lembong

Mengutip International Institute for Strategic Studies (IISS), Thomas pernah menjabat sebagai Ketua Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Indonesia sejak Juli 2016 hingga Oktober 2019.
Sebelumnya, ia juga pernah menjabat sebagai Menteri Perdagangan RI pada Agustus 2015 hingga Juli 2016. Saat ini ia menjabat sebagai penasehat Badan Penanaman Modal Jakarta dan Kebijakan Konsiliensi.
3. Riwayat pendidikan Tom Lembong
Thomas Lembong merupakan jebolan dari Harvard University pada 1994 lalu. Dia juga sempat terpilih menjadi Young Global Leader (YGL) oleh World Economic Forum (WEF) pada 2008 lalu.
Ia memulai kariernya pada Divisi Ekuitas Morgan Stanley (Singapore) Pte. Ltd pada tahun 1995. Ia bekerja sebagai bankir investasi di Deutsche Securities Indonesia dari tahun 1999 hingga 2000.
Lembong pun sempat menjabat sebagai kepala divisi dan wakil presiden senior di Badan Penyehatan Perbankan Nasional (BPPN) dari tahun 2000 hingga 2002 dan bekerja di Farindo Investments dari 2002 hingga 2005.
Itulah informasi seputar harta kekayaan Tom Lembong, dari harta bergerak, surat berharga, kas dan setara kas, hingga total harta kekayaan Thomas Lembong.