Hashim Ungkap Alasan Prabowo Mau Bangun Giant Sea Wall

- Presiden Prabowo Subianto ingin mendorong program Tanggul Laut Raksasa yang sudah dicanangkan sejak tahun 1994.
- Tanggul Laut Raksasa merupakan langkah strategis untuk menyelamatkan pantai utara Pulau Jawa dan vital bagi ketahanan pangan Indonesia.
Jakarta, IDN Times - Hashim Djojohadikusumo mengungkapkan alasan Presiden Prabowo Subianto ingin mendorong program Tanggul Laut Raksasa alias Giant Sea Wall.
"Pak Prabowo kan memulai program Tanggul Laut Raksasa. Ini program lama, ini sudah dicanangkan tahun 1994, berarti 30 tahun lalu. Tapi sampai sekarang belum jalan," kata Hashim kepada jurnalis di Kantor Kementerian Koordinator IPK, Jakarta, Kamis (30/10/2024).
Dia menjelaskan rencana untuk pembangunan Tanggul Laut Raksasa sebenarnya sudah ada dan telah disusun oleh para konsultan. Namun, dia mengakui rencana tersebut mungkin perlu diperbaiki atau disempurnakan.
1. Alasan Prabowo dorong proyek Tanggul Laut Raksasa

Wakil Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra itu menegaskan, pembangunan Tanggul Laut Raksasa merupakan langkah strategis untuk menyelamatkan pantai utara Pulau Jawa, terutama di wilayah Teluk Jakarta yang mengalami penurunan permukaan tanah.
Hashim mencatat kenaikan permukaan laut akibat perubahan iklim semakin memperburuk kondisi tersebut, sehingga upaya perlindungan perlu segera dilakukan. Dia menjelaskan kawasan pantai utara Pulau Jawa merupakan pusat utama produksi beras dan sumber pangan nasional, yang menjadikannya vital bagi ketahanan pangan Indonesia.
"Ini Tanggul Laut untuk menjaga pantai utara. Program Pak Prabowo adalah kita bikin Tanggul Laut Raksasa dari Banten sampai ke Jawa Timur," paparnya.
2. Pembangunannya membutuhkan waktu 20 tahun

Hashim mengungkapkan, pelaksanaan program Tanggul Laut Raksasa diperkirakan memerlukan waktu hingga 20 tahun, yang kemungkinan akan melibatkan setidaknya dua hingga tiga periode kepresidenan.
"So program ini mungkin memakan waktu 20 tahun. Mungkin 2-3 presiden yang melaksanakan. Tapi harus mulai sekarang. Kita mulai sekarang," sebutnya.
Hashim memperingatkan jika langkah tersebut tidak segera diambil, sawah-sawah di pantai utara Pulau Jawa berpotensi tenggelam, yang dapat mengakibatkan hilangnya jutaan hektare lahan produktif.
3. Kementerian PU bakal mulai dari Jakarta-Bekasi

Presiden Prabowo telah memerintahkan Kementerian Pekerjaan Umum (PU) untuk mempercepat pembangunan Giant Sea Wall sebagai langkah serius, termasuk mengatasi penurunan muka tanah di Jakarta.
Menurut Menteri PU, Dody Hanggodo, proyek tersebut difokuskan minimal mencakup wilayah dari Jakarta hingga Bekasi dengan panjang sekitar 20-30 kilometer (km).
"Kami dari PU beberapa kesempatan diminta serius lagi, lebih cepat lagi untuk bisa membangun giant sea wall, minimum di area Jakarta sampai Bekasi kira-kira 20 sampai 30 km," kata Dody di Gedung DPR RI, Jakarta, Rabu (30/10/2024).