Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Heboh Dugaan Job Fair Cuma Formalitas, Menaker Buka Suara

Menaker, Yassierli di Jakarta International Convention Center (JICC), Rabu (4/6/2025). (IDN Times/Trio Hamdani)
Intinya sih...
  • Menteri Ketenagakerjaan membantah anggapan job fair hanya formalitas karena isu viral tanpa dasar.
  • Naker Fest bukan hanya membuka lowongan kerja, tetapi juga menyediakan konsultasi karier, informasi pelatihan, dan kegiatan edukatif.
  • Koordinasi dengan kepala dinas ketenagakerjaan provinsi dilakukan untuk memperhatikan risiko pelaksanaan job fair agar tidak hanya formalitas.

Jakarta, IDN Times - Menteri Ketenagakerjaan (Menaker), Yassierli, membantah anggapan pelaksanaan job fair hanya bersifat formalitas. Dia menyebut, tudingan semacam itu muncul karena isu yang tidak berdasar kerap viral di masyarakat.

"Kalau ada sesuatu isu yang aneh itu viral. Percaya nggak, kami kemarin mengundang 102 perusahaan semuanya formalitas? Percaya? Percaya gak formalitas? Enggak ya," kata dia di Jakarta International Convention Center (JICC), Rabu (4/6/2025).

1. Job fair memang tak perlu sering digelar

Dok. Pemkot Tangerang

Yassierli menjelaskan job fair memang tidak harus diselenggarakan terlalu sering, karena tujuannya bukan semata-mata membuka lowongan kerja. Dia menekankan Naker Fest merupakan bentuk job fair yang lebih luas cakupannya.

Selain menghadirkan perusahaan penyedia lowongan, acara tersebut juga menyediakan layanan konsultasi karier, akses informasi pelatihan melalui balai latihan kerja, serta kegiatan edukatif seperti talk show dan kisah wirausaha sukses.

"Memang job fair itu tidak perlu sering-sering. Kami sempat mengatakan, melaksanakan job fair itu namanya Naker Fest. Jadi tidak hanya acara yang sifatnya itu ini kita undang perusahaan, kemudian mereka membuka lowongan. Tentu saja tidak," paparnya.

2. Menaker minta job fair dijalankan secara serius

Menteri Ketenagakerjaan (Menaker), Yassierli. (IDN Times/Trio Hamdani)

Yassierli menyampaikan Kementerian Ketenagakerjaan (Kemnaker) telah melakukan koordinasi dengan seluruh kepala dinas ketenagakerjaan provinsi terkait pelaksanaan job fair agar memperhatikan berbagai risiko sebelum menggelar kegiatan tersebut.

"Jangan sampai ada isu terkait formalitas. Kemudian lowongannya sedikit, lebih kepada pencitraan dan seterusnya. Kami berharap itu tidak terjadi. Kalau tidak siap, tidak usah laksanakan job fair," ujarnya.

3. Tak menampik dugaan formalitas perusahaan

Dok. Pemkot Tangerang

Yassierli mengakui tidak bisa sepenuhnya menepis kemungkinan adanya perusahaan yang mengikuti job fair hanya sebagai formalitas. Namun, menurutnya upaya yang dibangun pemerintah mendapat apresiasi dari banyak perusahaan.

"Apakah kemudian ada perusahaan yang formalitas? Saya juga tak bisa mengatakan tidak. Tapi saya yakin apa yang kami bangun sekarang tentu diapresiasi oleh perusahaan," jelasnya.

Dia mengingatkan setiap perusahaan memiliki kewajiban untuk melaporkan lowongan pekerjaan. Kemnaker, ujarnya, akan terus menindaklanjutinya sebagai bagian dari upaya memberikan solusi bagi masyarakat yang tengah mencari pekerjaan.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Satria Permana
EditorSatria Permana
Follow Us