IBC Gandeng Perusahaan China buat Kembangkan Teknologi Baterai EV

Jakarta, IDN Times - Proyek pabrik baterai kendaraan listrik (electric vehicle/EV) Indonesia Battery Corporation (IBC) berlanjut. IBC menjalin kerja sama dengan perusahaan asal China, Fulcrum Consortium dalam pengembangan teknologinya.
Menteri BUMN, Erick Thohir yang sedang melakukan kunjungan kerja ke Hong Kong bertemu dengan pihak Fulcrum, bersama IBC dan PT PLN (Persero) untuk mengawal tindak lanjut kerja sama tersebut.
1. Kerja sama internasional bakal percepat pengembangan ekosistem kendaraan listrik di Indonesia

Menurut Erick, BUMN sangat serius menjalin kerja sama tingkat global. Salah satunya dalam percepatan pembangunan ekosistem kendaraan listrik.
Menurutnya, kerja sama itu berperan penting dalam mendorong pertumbuhan ekonomi Indonesia dan membangun landasan yang kokoh bagi perusahaan domestik di masa depan ekonomi global.
"Selama bertahun-tahun kita telah menyaksikan kemajuan dan pencapaian yang luar biasa dari pasar domestik dan internasional kita. Pencapaian yang luar biasa ini dapat dilihat dari konsolidasi net profit BUMN Indonesia yang terus meningkat," kata Erick dikutip dari keterangan resmi PLN, Senin (3/7/2023).
2. Fulcrum punya teknologi baterai kendaraan listrik yang bisa dikembangkan IBC

Direktur Retail dan Niaga PLN, Edi Srimulyanti mengatakan, Fulcrum Consortium memiliki teknologi memproduksi baterai kendaraan listrik yang bisa dikembangkan IBC.
"Mereka sudah punya teknologinya, khususnya untuk memproduksi baterai kendaraan listrik. Jadi, dari patnership ini kita bisa kembangkan teknologinya," tutur Edi.
3. IBC ditargetkan jadi produsen baterai kendaraan listrik kelas dunia

Melalui kolaborasi dengan Fulcrum, IBC diharapkan bisa berkembang dan menjadi sebuah perusahaan baterai kelas dunia. Sehingga Indonesia yang punya mayoritas bahan baku baterai kendaraan listrik bisa dimaksimalkan.
"PLN merupakan salah satu pemegang saham di IBC. Kolaborasi ini adalah langkah PLN untuk terus menyediakan infrastruktur sehingga pengguna kendaraan listrik semakin nyaman, karena infrastuktur baterai dan pengisian dayanya mencukupi, kemudian tempat tukar baterainya juga semakin banyak" ucap Edi.
Direktur Utama IBC Toto Nugroho menanggapi, kemitraan IBC dengan Fulcrum tidak hanya strategis dari sisi teknologi, tetapi juga penataan bisnis EV. Dari kolaborasi ini akan terbuka banyak kesempatan investasi dalam rantai bisnis energi, khususnya kendaraan listrik.
"Ini membuka peluang besar kita untuk mengeksplore sumber daya baterai yang mayoritasnya Indonesia punya. Kemitraan ini sangat strategis karena kita membutuhkan kolaborasi di bidang teknologi dan China telah mengembangkannya selama bertahun-tahun," tutur Toto.