Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Indonesia Double Winners, Sampah Makanan dan Impor Terbanyak di Dunia

IMG-20250828-WA0020.jpg
Menko PMK Pangan Zulkifli Hasan, Ketua ACMI Santhi Serad dan Normansyah Hidayat Syahruddin dalam acara Indonesia Summit 2025. (IDN Times/Arfi Nurzeera)

Jakarta, IDN Times - Sejumlah komoditas pangan yang mayoritas dikonsumsi masyarakat Indonesia masih ketergantungan pada impor. Hal itu diakui oleh Menteri Koordinator Bidang Pangan, Zulkifli Hasan alias Zulhas, saat menghadiri Indonesia Summit 2025 Day 2, sesi Food Sovereignty for Economic Growth di The Tribarata, Dharmawangsa, Jakarta Selatan, Kamis (28/8/2025).

Dia mencontohkan pasokan gandum yang 100 persen impor. Begitu juga dengan kedelai dan gula yang mayoritas impor.

"Jadi makan kita, itu bukan sekadar angka-angka. Kalau makan kita tergantung kepada impor, maka akan sangat tergantung kepada harga dunia," tutur Zulhas.

Menurutnya, kondisi itu menjadi paradoks, karena Indonesia juga menjadi negara dengan sampah makanan (food waste) terbesar di dunia.

"Nah kalau pangan tadi, kita juga ada paradoks. Kita impor pangan begitu besar, tapi kita borosnya nomor dua, food waste," ucap Zulhas.

Makanya, saat ini pemerintah mencanangkan program pengolahan sampah waste to energy. Zulhas berjanji menyelesaikan masalah sampah dalam kurun waktu dua tahun.

"Saya janji, dua tahun yang gunung-gunung sampah itu bisa diselesaikan, catat, dua tahun," tutur Zulhas.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Satria Permana
EditorSatria Permana
Follow Us