Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Ini 3 Ancaman Terbesar bagi Pebisnis di Negara G20

Ilustrasi pebisnis (pixabay.com/geralt)

Jakarta, IDN Times - Riset 'Executive Opinion Survey' dari World Economic Forum yang bekerja sama dengan Zurich, mengungkap tiga ancaman terbesar negara-negara anggota G20 di sektor bisnis dalam dua tahun ke depan. 

Survei yang dilakukan pada 12 ribu responden pemimpin bisnis dari 122 negara tersebut, menemukan ancaman yang perlu diwaspadai pebisnis di negara G20 adalah inflasi yang cepat, krisis utang, dan krisis biaya hidup.

Riset ini dilakukan antara April dan Agustus 2022 dan diterbitkan menjelang COP27 di Mesir dan KTT G20 di Bali, yang diselenggarakan 15-16 November 2022.

1. Ancaman dan risiko yang dihadapi pebisnis Indonesia

Ilustrasi Utang (IDN Times/Mardya Shakti)

Para pemimpin bisnis di Indonesia masih mengidentifikasi krisis utang sebagai ancaman pertama bisnis mereka pada 2022. Hal ini selaras dengan temuan pada sebagian negara G20 bahwa para eksekutif memandang krisis utang dan inflasi sebagai salah satu ancaman terbesar di negara mereka dua tahun ke depan.

Sementara itu, risiko ekonomi yang menjadi perhatian utama di Indonesia adalah konflik antarnegara, kontestasi geopolitik sumber daya strategis (risiko terkait geopolitik), dan ketimpangan layanan digital (risiko teknologi).

"Tiga hal ini masuk ke dalam lima risiko terbesar pemimpin bisnis di Indonesia. Bahkan konflik antarnegara dan inflasi yang cepat berada di posisi kedua dalam daftar," tulis laporan tersebut.

Korelasi antara ekonomi, geopolitik, dan teknologi mendominasi risiko bagi para pemimpin di Indonesia saat mereka mengatasi kekhawatiran terhadap kondisi ekonomi. Ini juga risiko utama bagi mereka dalam mengintensifkan hubungan antarnegara, dan melakukan transformasi digital yang cepat di sektor bisnis.

2. Ketimpangan digital di Indonesia tinggi karena masuk masa percepatan

ilustrasi ekonomi (IDN Times)

Namun, kontestasi geopolitik, konflik antarnegara, dan ketimpangan digital dianggap sebagai risiko utama hanya di segelintir negara-negara G20.

"Ketimpangan hanya ada di Indonesia dan India karena kedua negara tersebut mengalami akselerasi digitalisasi di berbagai sektor," tulis laporan tersebut.

Menurut survei, ketimpangan digital melesat jauh di Indonesia pada 2022 dibandingkan tahun sebelumnya. Pada survei tahun lalu, kategori digital tidak muncul sebagai kategori terbatas.

"Namun bukan hal mengejutkan muncul di tahun ini karena Indonesia sekarang berada pada tahap percepatan pembangunan infrastruktur digital untuk menawarkan layanan digital yang merata dan mendukung transformasi digital," Chief Risk Officer Zurich Indonesia, Wayan Pariama dalam siaran pers yang diterima IDN Times.

3.

Zurich Insurance (dok. Zurich insurance)

Mengingat ancaman dan risiko yang membayangi bisnis mereka, menurutnya, para pengusaha perlu tetap meningkatkan ketahanan mereka. 

"Sebagai perusahaan asuransi terkemuka di Indonesia, Zurich selalu berusaha untuk memainkan peran besar untuk melindungi masyarakat dan bisnis dari risiko dan meningkatkan ketahanan mereka. Wawasan  membantu kami dalam membangun proposisi yang lebih baik," kata Wayan. 

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Anata Siregar
EditorAnata Siregar
Follow Us