Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Ini Alasan Pulau Rote Dipilih Jadi Sentra Produksi Garam Nasional

Foto tanah retak di area tambak garam di Dusun Muku Desa Sanolo Kecamatan Bolo Kabupaten Bima (IDN Times/Juliadin)
Foto tanah retak di area tambak garam di Dusun Muku Desa Sanolo Kecamatan Bolo Kabupaten Bima (IDN Times/Juliadin)
Intinya sih...
  • Pulau Rote dipilih berdasarkan penilaian Direktur Jenderal Pengelolaan Kelautan Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP).
  • Pulau Rote memiliki musim panas yang panjang dan kualitas air laut yang bagus
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Jakarta, IDN Times - Kabupaten Rote Ndao, Pulau Rote, Nusa Tenggara Timur (NTT) akan menjadi Kawasan Sentra Industri Garam Nasional. Tahap awal, pemerintah akan membangun 10 ribu hektare (ha) Kawasan Sentra Industri Garam di atas wilayah seluas 1.280 kilometer (km) persegi tersebut.

Proyek itu dicanangkan untuk meningkatkan produksi garam dalam negeri, terutama garam untuk industri aneka pangan dan farmasi, serta industri kimia. Sebab, berdasarkan Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 17 tahun 2025 tentang Percepatan Pembangunan Pergaraman Nasional, pemerintah akan melarang impor garam untuk industri aneka pangan dan farmasi yang berlaku mulai 31 Desember 2025, dan garam untuk industri kimia yang berlaku mulai 31 Desember 2027.

1. Pulau Rote dipilih berdasarkan penilaian

pantai di Pulau Rote (unsplash.com/alessioroversi)
pantai di Pulau Rote (unsplash.com/alessioroversi)

Direktur Jenderal Pengelolaan Kelautan Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP), A. Koswara mengatakan, penetapan Pulau Rote dilakukan berdasarkan proses penilaian panjang.

"Pemilihan Rote ini dilakukan melalui proses yang cukup panjang dengan berbagai penilaian dan penelitian, sehingga kita menetapkan di sana sebagai Kawasan Sentra Industri Garam Nasional," ujar Koswara, Rabu (11/6/2025).

2. Punya musim panas yang lebih panjang

Lahan tambak garam di Desa Rawaurip, Kecamatan Pangenan, Kabupaten Cirebon terendam air rob. (IDN Times/Wildan Ibnu)
Lahan tambak garam di Desa Rawaurip, Kecamatan Pangenan, Kabupaten Cirebon terendam air rob. (IDN Times/Wildan Ibnu)

Dalam kesempatan yang sama, Direktur Sumber Daya Kelautan KKP, Frista Yorhanita mengatakan, Pulau Rote memiliki periode musim panas yang sama, mendekati Australia yang menjadi percontohan atau benchmark dalam produksi garam.

"Rote itu dia memiliki iklim yang, karena lokasinya memang berdekatan dengan Australia, dia memiliki iklim yang serupa dengan Australia, jumlah hari panasnya walaupun tidak sebanyak Australia tapi mendekati lah sekitar 6-7 bulan," tutur Frista.

Selain itu, kualitas air lautnya juga dinilai masih bagus, sehingga dipilih menjadi Kawasan Sentra Industri Garam Nasional.

"Kemudian juga, di sana karena mungkin aktivitas belum banyak, kualitas air lautnya juga masih bagus," ucap Frista.

3. Undang investor

Lahan tambak garam di Desa Rawaurip, Kecamatan Pangenan, Kabupaten Cirebon terendam air rob. (IDN Times/Wildan Ibnu)
Lahan tambak garam di Desa Rawaurip, Kecamatan Pangenan, Kabupaten Cirebon terendam air rob. (IDN Times/Wildan Ibnu)

Proyek Kawasan Sentra Industri Garam Nasional akan dibagi menjadi 10 klaster, di mana klaster pertama dibangun oleh pemerintah. Selanjutnya, pemerintah akan mengundang investor untuk mengembangkannya.

Harapannya, kawasan itu bisa memenuhi kebutuhan garam untuk industri, dengan target produksi 2,6 juta ton sampai 3 juta ton per tahun pada tahap awal.

"Ini intinya adalah untuk mencapai swasembada garam di 2027," ujar Frista.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Jujuk Ernawati
EditorJujuk Ernawati
Follow Us