Investor Swasta Groundbreaking Proyek IKN Rp40 Triliun Pekan Depan

13 Sep 2023, 13:45 WIB

Kementerian PUPR menargetkan infrastruktur dasar IKN Nusantara Tahap 1 selesai pada 2024. (dok. Kementerian PUPR)

Jakarta, IDN Times - Investor swasta bakal ikut membangun proyek di Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara, Kalimantan Timur (Kaltim) mulai pekan depan, ditandai dengan peletakan batu pertama atau groundbreaking.

"Spill aja bahwa dalam minggu depan akan dimulai groundbreaking pembangunan IKN dengan investasi swasta, dengan dana yang bukan dari APBN," kata Deputi Pendanaan dan Investasi Otorita IKN, Agung Wicaksono dalam Infrastructure Forum and Edutainment Expo di Kota Kasablanka, Jakarta, Rabu (13/9/2023).

1. Investor swasta kucurkan Rp40 triliun

Ilustrasi rumah dinas menteri di IKN Nusantara. (dok. Kementerian PUPR)

Agung mengatakan bahwa pekan depan, mulai dibangun hotel, rumah sakit, pusat perbelanjaan dan fasilitas olahraga dari investasi swasta. Ini sekaligus menjawab bahwa pemilik modal dari kalangan swasta berminat terhadap proyek IKN.

"Ada hitungannya sekitar Rp40 triliun, ada konsorsium, itu (investor) dalam negeri. (Infonya) ada 10 perusahaan," sebut Agung.

2. Otorita IKN terima 284 surat pernyataan minat

Website IKN

Sejauh ini, Otorita IKN sudah menerima 284 surat pernyataan minat atau letter of intent (LOI) dari 21 negara. Mayoritas berasal dari investor dalam negeri, sebanyak 162 LoI.

Dalam prosesnya, investor menyerahkan LoI kepada OIKN, dan mencantumkan sektor dan peluang yang diminati. Selanjutnya, OIKN meninjau LoI berdasarkan konten LoI, sektor prioritas, dan fase pengembangan.

Prosesnya dilanjutkan ke tahap one on one meeting, response letter, feasibility study, sampai kepada tahap akhir berupa deal closing.

3. Progres pembangunan IKN pakai APBN capai 40 persen

Kementerian PUPR menargetkan infrastruktur dasar IKN Nusantara Tahap 1 selesai pada 2024. (dok. Kementerian PUPR)

Agung menambahkan, pembangunan IKN sudah lebih dulu dimulai menggunakan kas negara yang bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN). Progresnya sudah mencapai 40 persen.

"Dari APBN yang selama ini sudah berjalan, itu sudah berjalan 40 persen progresnya," tambahnya.