Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Jaguar Land Rover Hentikan Pengiriman ke AS akibat Tarif Trump

Ilustrasi mobil (freepik.com/azerbaijan_stockers)
Ilustrasi mobil (freepik.com/azerbaijan_stockers)
Intinya sih...
  • Jaguar Land Rover (JLR) menghentikan sementara pengiriman mobil buatan Inggris ke AS sebagai respons terhadap tarif impor 25 persen yang diberlakukan oleh Presiden AS Donald Trump.
  • Tarif impor tersebut memengaruhi industri otomotif global dan Inggris, yang mempekerjakan sekitar 200 ribu orang secara langsung, dengan AS menjadi pasar ekspor terbesar kedua setelah Uni Eropa.
  • Keputusan ini dapat mengancam 25 ribu pekerjaan di sektor otomotif Inggris, termasuk bisnis lokal yang bergantung pada aktivitas pabrik, sehingga pemerintah Inggris tengah berupaya menegosiasikan kesepakatan perdagangan dengan Washington untuk melindungi industri nasional.
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Jakarta, IDN Times - Jaguar Land Rover (JLR), salah satu produsen mobil ternama asal Inggris, mengumumkan penghentian sementara pengiriman kendaraan buatan Inggris tersebut ke Amerika Serikat (AS). Keputusan ini diambil menyusul pemberlakuan tarif impor sebesar 25 persen oleh Presiden AS Donald Trump yang mulai berlaku pada Kamis (3/4/2025), dan memengaruhi industri otomotif global, termasuk ekspor Inggris.

Langkah ini diumumkan pada Sabtu (5/4/2025), sebagai respons langsung terhadap kebijakan perdagangan baru AS yang juga mencakup tarif dasar 10 persen untuk semua barang impor dari Inggris. JLR, yang dimiliki oleh Tata Motors India, menyatakan bahwa penghentian ini akan berlangsung selama sebulan mulai Senin (7/42025), sambil mencari cara untuk mengurangi dampak finansial dari tarif tersebut.

1. Dampak tarif terhadap industri otomotif Inggris

Tarif impor 25 persen yang diberlakukan Trump terhadap mobil asing menjadi pukulan berat bagi industri otomotif Inggris, yang mempekerjakan sekitar 200 ribu orang secara langsung. AS merupakan pasar ekspor terbesar kedua untuk mobil buatan Inggris setelah Uni Eropa, dengan pangsa hampir 20 persen, menurut data dari SMMT, badan industri otomotif Inggris.

JLR, yang menjual sekitar 400 ribu unit Range Rover Sport, Defender, dan model lainnya setiap tahun, mengandalkan AS untuk hampir seperempat dari total penjualannya.

“AS adalah pasar penting bagi merek mewah kami,” kata juru bicara JLR dalam pernyataan resmi, menegaskan bahwa perusahaan sedang bekerja sama dengan mitra bisnis untuk menyesuaikan strategi perdagangan jangka pendek dan panjang.

2. Langkah JLR menghadapi tantangan baru

Penghentian pengiriman ini merupakan bagian dari tindakan jangka pendek JLR untuk mengevaluasi dampak tarif. Perusahaan dilaporkan memiliki stok kendaraan selama dua bulan di AS yang tidak terkena tarif baru, memberikan ruang untuk merumuskan rencana lebih lanjut. 

“Ini adalah upaya JLR untuk mengantisipasi dampak dengan menumpuk stok di AS sebelum tarif diberlakukan.” kata David Bailey, profesor ekonomi bisnis dari Universitas Birmingham, dikutip dari Sky News.

Namun Bailey memperingatkan bahwa tarif ini dapat mengubah strategi ekspor industri otomotif Inggris secara keseluruhan jika berlangsung lama.

3. Ancaman bagi pekerjaan dan ekonomi lokal

Keputusan ini memicu kekhawatiran di Solihull, pusat manufaktur JLR yang mempekerjakan lebih dari 9 ribu pekerja. Institut Penelitian Kebijakan Publik (IPPR) memperingatkan bahwa tarif tersebut dapat mengancam 25 ribu pekerjaan di sektor otomotif Inggris, terutama jika ekspor ke AS terus terhambat.

“Saya khawatir tarif ini bisa menghancurkan Jaguar Land Rover di kota kami,” ujar Robert Mills, mantan konsultan otomotif di Solihull menyuarakan keprihatinannya, dilansir dari Reuters.

Dampaknya juga diperkirakan meluas ke bisnis lokal, seperti kafe dan penyedia jasa, yang bergantung pada aktivitas pabrik. Pemerintah Inggris kini tengah berupaya menegosiasikan kesepakatan perdagangan dengan Washington untuk melindungi industri nasional.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Anata Siregar
EditorAnata Siregar
Follow Us