Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Jokowi Putuskan Impor Beras 500 Ribu Ton, Dipasok Saat Mendesak

Ilustrasi gudang beras (ANTARAFOTO/Yulius Satria Wijaya)

Jakarta, IDN Times - Presiden Joko "Jokowi" Widodo memutuskan untuk mengimpor beras 500 ribu ton untuk mengantisipasi kebutuhan saat Ramadan dan Idul Fitri 2023. Dengan catatan, impor dieksekusi ketika benar-benar dibutuhkan.

"Kemarin dipimpin oleh Bapak Presiden sudah diputuskan kapanpun diperlukan kita bisa masuk lagi sebanyak 500 ribu ton," kata Menteri Perdagangan (Mendag) Zulkifli Hasan dalam rapat kerja (raker) dengan Komisi VI DPR RI, Rabu (15/3/2023).

1. Stok beras di Perum Bulog menipis

Ilustrasi pekerja membongkar muat beras di gudang Bulog. (ANTARA FOTO/Asep Fathulrahman)

Zulhas menjelaskan, stok beras di Perum Bulog menipis. Pasokannya tinggal sekitar 300 ribuan ton. Oleh karenanya, pemerintah memutuskan untuk ancang-ancang impor beras lagi.

Namun, mengingat panen raya sudah hampir terjadi, pemerintah turut mempertimbangkan jumlah beras yang dihasilkan dari panen raya tersebut dalam melakukan impor.

"Nah, oleh karena itu, walaupun berat karena saya ini sebetulnya gak setuju impor-impor itu tapi tidak ada pilihan, kemarin diputuskan kembali 500 ribu ton tapi kapan perlu, karena sekarang lagi panen raya," tuturnya.

2. Harga beras belum berangsur-angsur turun

Pedagang beras di Pasar Tani. (IDN Times/Rohmah Mustaurida).

Zulhas mengaku bahwa harga beras belum menunjukkan tren penurunan. Malah, harga komoditas pangan tersebut berpotensi mengalami kenaikan harga lagi.

"Beras ini belum berhasil kita turunkan sampai hari ini. Bahkan cenderung bisa naik, dan naiknya ini gak sedikit sudah lebih dari Rp1.000, walaupun data katanya kita surplusnya banyak," sebutnya.

Dia memaparkan, harga gabah di pasar sekarang sudah tembus di atas Rp6.000 per kilogram (kg). Sedangkan beras medium di tingkat pabrik sudah di atas Rp9.000 per kg.

3. Perkembangan harga jelang Ramadan bikin Zulhas khawatir

Ilustrasi pasar tradisional. (ANTARA FOTO/Indrianto Eko Suwarso/aww)

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), tingkat inflasi umum di Indonesia pada bulan Februari 2023 menunjukkan penurunan dibandingkan bulan sebelumnya, yaitu menjadi sebesar 0,16 persen.

"Kalau sudah tahu ini saya optimis tapi rasa itu khawatir itu ada," tuturnya.

Kemudian inflasi secara tahunan atau year-on-year (yoy) pada Februari sebesar 5,47 persen. Sementara itu inflasi pangan bergejolak pada bulan Februari 2023 sebesar 0,28% secara bulanan dan 7,62 persen tahunan. Menjelang Ramadan dan Idul Fitri, beberapa komoditas pangan memberi andil pada inflasi, termasuk beras.

"Saya terus terang memang menjelang Lebaran ini saya agak khawatir juga, terus terang. Biasanya perasaan itu gak ada tapi kali ini ada," tambahnya.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Trio Hamdani
EditorTrio Hamdani
Follow Us