Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Kebijakan Pemerintah dan Vanguard Jadi Katalis Lonjakan Saham DADA

ilustrasi saham naik
ilustrasi saham naik (freepik.com/creativeart)
Intinya sih...
  • PT Doamond Citra Propertindo Tbk. (DADA) mencatat kinerja cemerlang dengan kenaikan pendapatan 41,4% dan laba bersih naik 206,6% pada semester I/2025.
  • Fluktuasi harga saham DADA dipengaruhi oleh dinamika permintaan dan penawaran, serta proses serah terima unit di sejumlah proyek properti.
  • Rumor masuknya The Vanguard Group ke pasar modal Indonesia dapat memberikan pengaruh besar bagi DADA dengan target minimal market cap 100 miliar dolar AS.
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Jakarta, IDN Times - PT Doamond Citra Propertindo Tbk. (DADA) berhasil membukukan kinerja cemerlang sepanjang semester I/2025. Emiten ini mampu mencetak kenaikan pendapatan sebesar 41,4 persen, menjadi Rp5,4 triliun.

Alhasil, laba bersih emiten ini berhasil naik lebih dari 3 kali lipat atau 206,6 persen pada enam bulan pertama 2025. Pencapaian kinerja cemerlang tersebut, menjadi salah satu katalis positif atas lonjakan saham DADA hingga mencetak multibagger.

1. Apa penyebab emiten ini mengalami lonjakan?

ilustrasi saham naik
ilustrasi saham naik (pexels.com/Jakub Zerdzicki)

Direktur PT Diamond Citra Propertindo, Bayu Setiawan, mengungkapkan terjadinya fluktuasi harga merupakan hasil dari mekanisme pasar yang dinamis, dipengaruhi dinamika permintaan dan penawaran. Perseroan juga berkomitmen untuk memberikan informasi yang transparan dan akurat kepada para investor, agar mereka dapat mengambil keputusan investasi yang tepat.

"Perusahaan saat ini melakukan proses serah terima unit di sejumlah proyek properti seperti Plaza Convill dan Appel3. Selain itu, perusahaan berupaya menjaga keseimbangan antara pengembangan perumahan dan lingkungan hijau kawasan," ujar Bayu dalam keterangannya.

2. Rumor masuknya The Vanguard Group

Ilustrasi saham
Ilustrasi saham (freepik.com/freepik)

Sementara itu, rumor besar kini menggema di pasar modal Indonesia. Disebut-sebut, The Vanguard Group, manajer investasi raksasa asal Amerika Serikat, yang mengelola dana nomor dua terbesar di dunia sedang membidik saham DADA.

Namun, Vanguard tidak bergerak langsung. Mereka dikenal piawai menggunakan “proxy” atau mitra regionalnya. Kali ini, dua raksasa properti TBK asal Jepang diduga menjadi pintu masuk Vanguard untuk menanamkan modal raksasanya ke Indonesia.

3. Vanguard bakal beri pengaruh besar bagi DADA

ilustrasi dividen
ilustrasi dividen (IDN Times/Esti Suryani)

Vanguard bukan sekadar investor biasa. Mereka memiliki tim analis global yang terbukti berulang kali mampu membaca arah kebijakan ekonomi suatu negara. Dengan “radar”-nya yang canggih, Vanguard melihat peluang besar di Indonesia.

Sebab, pemerintahan baru segera meluncurkan kebijakan bagus, yaitu menggelontorkan Rp200 triliun dana yang sebelumnya mengendap di Bank Indonesia. Likuiditas besar ini otomatis akan mengalir deras ke sektor properti.

Jika skenario Vanguard berlaku, target minimal market cap DADA adalah 100 miliar dolar AS. Dengan jumlah saham beredar 7,4 miliar lembar, valuasi teoretis per saham bisa mencapai Rp230 ribu (kurs Rp16.500).

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Rochmanudin Wijaya
EditorRochmanudin Wijaya
Follow Us

Latest in Business

See More

5 Penyebab Harga Murah Tidak Menjadi Kunci Dagangan Laris

28 Sep 2025, 09:02 WIBBusiness