Kemenhub Siagakan Kapal Negara dan Swasta Rute Panjang-Ciwandan

Jakarta, IDN Times - Kementerian Perhubungan (Kemenhub) telah menyiapkan tiga armada kapal negara dan swasta dengan rute Panjang-Ciwandan untuk memastikan kelancaran dan keamanan perjalanan arus balik pada 12-18 April 2024. Setiap kapal berangkat pada jam 12.00, 14.00, dan 16.00 WIB.
Menurut Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi, langkah tersebut tidak hanya bertujuan untuk mengurangi kepadatan di Merak, tetapi juga memberikan manfaat kepada pemudik dengan memungkinkan mereka beristirahat lebih lama di Pelabuhan Panjang, Tanjung Karang, Lampung, sehingga waktu perjalanan menuju Kota Bandar Lampung dapat dipangkas hingga 1 jam.
“Kami maksimalkan Pelabuhan Panjang di Tanjung Karang, Lampung. Karena, jika ke Panjang maka menghemat hampir 1 jam perjalanan bagi yang ingin ke Ibu Kota Lampung. Ini sangat positif," kata Budi Karya dalam keterangannya, Sabtu (13/4/2024).
1. Sejumlah armada kapal yang disiapkan

Selanjutnya, armada kapal yang telah disiapkan meliputi KMP Panorama Nusantara dan KMP ALS Elvina pada 12 April 2024, serta KMP Panorama Nusantara, KMP ALS Elvina, dan KMP Amadea pada 13-18 April 2024.
Selain itu, masyarakat juga dapat memanfaatkan bantuan dari armada kapal kenavigasian KN. Edam dan kapal patroli KPLP KN. Trisula di sepanjang ruas penyeberangan Panjang-Ciwandan.
“Saya mengajak seluruh masyarakat untuk memanfaatkan layanan ini dengan tertib dan mematuhi aturan yang berlaku. Tujuannya untuk memastikan kelancaran dan keamanan perjalanan masyarakat selama masa arus balik Lebaran dari Sumatera ke Jawa,” tuturnya.
2. Truk tiga sumbu dilarang untuk sementara waktu

Dia mengingatkan, kapal tersebut ditujukan untuk kendaraan sepeda motor dan mobil kecil. Sementara itu, selama masa arus balik, truk tiga sumbu tidak diperbolehkan untuk sementara waktu.
Larangan tersebut diberlakukan karena truk dengan tiga sumbu memiliki potensi untuk mengganggu kelancaran perjalanan dan sulit untuk dikendalikan dalam pengaturan lalu lintas.
3. Menhub minta ASDP susun rencana cadangan untuk jaga kelancaran

Budi Karya telah memerintahkan PT ASDP untuk menyusun rencana cadangan guna menghadapi berbagai situasi yang mungkin terjadi, dengan tujuan menjaga kelancaran pergerakan dan mencegah antrean di pelabuhan.
Dia juga telah menginstruksikan percepatan penerbitan Surat Perintah Berlayar (SPB) kapal saat diperlukan untuk memastikan kelancaran arus balik.
"Intinya, keterpaduan dari regulator, operator dan aparat. Saya pikir komandonya di tangan Kapolda dan Gubernur Lampung, jika ada operator dan regulator yang tidak cekatan bisa ditegur agar pola operasinya lebih baik. Kita berharap mudik ceria, aman dan selamat ini bisa terwujud," katanya.