Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Kementan Maksimalkan Lahan Rawa untuk Atasi Krisis Pangan

Direktur Jenderal Tanaman Pangan Kementerian Pertanian (Kementan), Yudi Sastro dalam Dialog Forum Merdeka Barat 9 (FMB9) yang mengangkat tema 'Makan Bergizi Gratis, Pasokan Pangan Cukupkah?', Senin (11/11/2024)/ YouTubeFMB
Intinya sih...
  • Pemerintah siap hadapi krisis pangan dengan optimalisasi lahan rawa di luar Jawa.
  • Program strategis Kementan adalah memanfaatkan potensi lahan rawa di Kalimantan, Sumatera, dan Papua.

Jakarta, IDN Times - Direktur Jenderal Tanaman Pangan Kementerian Pertanian (Kementan), Yudi Sastro menyampaikan, pemerintah telah menyiapkan berbagai langkah untuk menghadapi potensi krisis pangan, termasuk dampak ekstrem El Nino.

"Kita telah melakukan beberapa langkah optimalisasi lahan, termasuk pemanfaatan lahan rawa di luar Jawa. Hal ini untuk mendukung ketahanan pangan di masa mendatang," ujarnya dalam Dialog Forum Merdeka Barat 9 (FMB9) yang mengangkat tema 'Makan Bergizi Gratis, Pasokan Pangan Cukupkah?', Senin (11/11/2024).

1. Lahan rawa alternatif lahan sawah

Ketut Kembar petani di Denpasar. (IDN Times Bali/Yuko Utami)

Yudi mengatakan, salah satu program strategis dari Kementan adalah optimalisasi lahan rawa sebagai alternatif pengganti lahan sawah yang beralih fungsi. 

Program ini bertujuan untuk memanfaatkan potensi lahan rawa di berbagai wilayah seperti Kalimantan, Sumatera, dan Papua, yang diharapkan mampu menghasilkan stok pangan selama musim kemarau panjang. 

"Upaya ini menjadi solusi jangka panjang dalam mengatasi ketergantungan terhadap lahan sawah yang kian menyusut akibat alih fungsi lahan," katanya.

2. Kementan mencanangkan program cetak sawah 3 juta

Ilustrasi sawah (IDN Times/Wira Sanjiwani)

Untuk memastikan peningkatan produksi pangan, Kementan juga telah mencanangkan program cetak sawah baru dengan target 3 juta hektare (ha) hingga 2029. 

Selain itu, pemerintah berkolaborasi dengan Kementerian Pekerjaan Umum dalam meningkatkan infrastruktur pertanian, seperti perbaikan jaringan irigasi tersier.

"Kerja sama antarkementerian ini menjadi kunci dalam menghadapi berbagai kendala yang selama ini memperlambat pengembangan pertanian," kata Yudi.

3. Gerakan Pangan Merah Putih (GPMP) fokus tanaman umbian

Talas atau keladi. (Umsu.ac.id)

Ia menambahkan, sebagai bagian dari upaya pemenuhan gizi masyarakat, pemerintah meluncurkan Gerakan Pangan Merah Putih (GPMP) yang berfokus pada penanaman sayuran, umbi-umbian, serta komoditas protein hewani di pekarangan rumah.

"Pemerintah juga menargetkan untuk menjadikan setiap desa di Indonesia memiliki Dapur Bergizi yang menyediakan bahan makan bergizi gratis bagi masyarakat sekitar," paparnya.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Dini Suciatiningrum
Jujuk Ernawati
Dini Suciatiningrum
EditorDini Suciatiningrum
Follow Us