Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

5 Kesalahan dalam Menentukan Lokasi Usaha dalam Bisnis Kuliner yang Fatal, Harga Murah!

ilustrasi bisnis kuliner (freepik.com/freepik
ilustrasi bisnis kuliner (freepik.com/freepik
Intinya sih...
  • Analisis target pasar yang menyeluruh sangat penting sebelum memilih lokasi usaha kuliner.
  • Harga sewa murah bukanlah prioritas utama, fokus pada lokasi dengan potensi pasar dan akses yang baik.
  • Lokasi harus mudah diakses dan memiliki akses parkir yang memadai, serta sesuaikan jualan dengan karakter lokasi.
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Menentukan lokasi usaha adalah salah satu keputusan paling krusial dalam membangun bisnis kuliner. Lokasi yang tepat bisa mendatangkan pelanggan setia dan mendukung pertumbuhan bisnis secara signifikan. Sebaliknya, lokasi yang salah bisa menjadi bumerang yang menyebabkan kerugian besar, bahkan kegagalan total. Tak sedikit pelaku usaha kuliner yang harus menutup gerainya bukan karena rasa makanannya kurang enak, tetapi karena salah memilih tempat berjualan.

Bisnis kuliner sangat bergantung pada keterjangkauan, kenyamanan, dan keberadaan target pasar. Jadi penting untuk tidak hanya tergoda harga sewa murah atau pemandangan bagus, tetapi juga mempertimbangkan faktor-faktor strategis lain yang lebih penting. Berikut ini adalah lima kesalahan fatal yang sering dilakukan pelaku bisnis kuliner dalam menentukan lokasi usaha yang dilansir dari bvarta.com:

1. Mengabaikan analisis target pasar

ilustrasi bisnis kuliner (freepik.com/freepik
ilustrasi bisnis kuliner (freepik.com/freepik

Kesalahan pertama dan paling umum adalah tidak melakukan analisis target pasar secara menyeluruh sebelum memilih lokasi. Banyak pelaku bisnis hanya mengandalkan intuisi atau sekadar suka suasana tempat tersebut, tanpa mempertimbangkan apakah masyarakat di sekitar lokasi benar-benar membutuhkan atau menyukai jenis makanan yang ditawarkan.

Misalnya, menjual makanan vegan di lingkungan mayoritas pekerja kasar yang terbiasa makan berat seperti nasi padang tentu menjadi tantangan besar. Tanpa pemahaman akan gaya hidup, tingkat ekonomi, dan kebiasaan makan masyarakat sekitar, kamu berisiko membuka usaha yang sepi peminat.

2. Terlalu tergoda harga sewa murah

ilustrasi bisnis kuliner (freepik.com/freepik
ilustrasi bisnis kuliner (freepik.com/freepik

Siapa yang tidak tergiur dengan harga sewa murah? Namun, ini bisa menjadi jebakan yang berbahaya dalam bisnis kuliner. Lokasi dengan sewa murah biasanya berada di tempat yang kurang strategis, akses yang sulit, atau minim lalu lintas pejalan kaki. Dalam jangka panjang, biaya operasional rendah tidak akan berarti jika omzet penjualan terus merosot karena minimnya pengunjung.

Sewa murah sebaiknya tidak dijadikan prioritas utama, melainkan sebagai salah satu faktor pendukung saja. Fokuslah pada lokasi yang memiliki potensi pasar, meski sedikit lebih mahal. Hitung potensi pendapatan dan pertumbuhan bisnis sebagai pertimbangan utama. Biaya sewa yang tinggi pun bisa tertutupi jika bisnis berjalan lancar dan ramai pembeli.

3. Tidak memperhatikan akses dan parkiran

ilustrasi parkiran mobil (freepik.com/freepik
ilustrasi parkiran mobil (freepik.com/freepik

Lokasi yang bagus juga harus mudah diakses oleh calon pelanggan, baik yang datang berjalan kaki, menggunakan kendaraan pribadi, maupun transportasi umum. Salah satu kesalahan yang sering dilakukan adalah memilih tempat yang tersembunyi, berada di jalan satu arah yang rumit, atau minim tempat parkir.

Dalam bisnis kuliner, kenyamanan pelanggan sangat menentukan. Jika mereka harus bersusah payah hanya untuk menemukan tempat parkir atau berjalan jauh untuk sampai ke tempat makan, mereka cenderung memilih tempat lain yang lebih praktis. Jadi jangan abai dan pilih lokasi yang mudah ditemukan serta memiliki akses parkir yang memadai.

4. Mengabaikan kompetitor

ilustrasi bisnis kuliner (freepik.com/freepik
ilustrasi bisnis kuliner (freepik.com/freepik

Banyak pelaku usaha kuliner yang memilih lokasi tanpa mempertimbangkan keberadaan kompetitor di sekitarnya. Padahal, lokasi yang sudah ramai dengan bisnis kuliner bisa menjadi pedang bermata dua: di satu sisi menunjukkan adanya pasar yang potensial, namun di sisi lain bisa menyulitkan jika bisnis tidak memiliki keunikan yang membedakan. Jika kamu masuk ke area kompetitif tanpa strategi khusus, maka peluang bertahan sangat kecil.

Penting untuk melakukan pemetaan kompetitor di sekitar lokasi. Amati apa yang mereka jual, bagaimana pelayanan mereka, dan siapa target pasar mereka. Jika ingin membuka usaha di area ramai kuliner, pastikan kamu memiliki diferensiasi yang kuat, entah itu dalam rasa, penyajian, konsep tempat, atau pelayanan. Jangan sampai hanya menjadi "pelengkap" dari yang sudah ada

5. Tidak menyesuaikan jualanmu dengan karakter lokasi

ilustrasi bisnis kuliner (freepik.com/freepik
ilustrasi bisnis kuliner (freepik.com/freepik

Setiap lokasi memiliki karakter dan dinamika tersendiri yang harus disesuaikan dengan konsep bisnis yang akan dijalankan. Misalnya, usaha kafe dengan konsep santai dan waktu duduk lama tidak cocok dibuka di area pusat perkantoran yang padat dan terburu-buru. Begitu pula dengan warung makan cepat saji yang justru tidak maksimal bila dibuka di daerah wisata alam yang sepi.

Kesesuaian jenis usaha dengan karakter lokasi bisa menentukan kesuksesan bisnis sejak awal. Pastikan kamu memahami ritme harian lokasi, jam sibuk, profil pengunjung, dan juga suasana sekitarnya. Lakukan pengamatan pada waktu yang berbeda (pagi, siang, malam) untuk memastikan tempat tersebut memiliki aktivitas yang stabil dan mendukung konsep bisnismu.

Kesalahan dalam memilih lokasi bisnis kuliner bisa menjadi awal dari kegagalan, bahkan sebelum kamu benar-benar memulai. Oleh karena itu, penting untuk tidak tergesa-gesa dan mengambil keputusan dengan pertimbangan yang matang. Lakukan analisis target pasar, pertimbangkan akses dan parkiran, pahami lingkungan kompetitor, dan sesuaikan konsep bisnismu dengan karakter lokasi.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Agsa Tian
EditorAgsa Tian
Follow Us