Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

7 Keterampilan yang Dibutuhkan untuk Hilirisasi Kakao

ilustrasi dessert cokelat dari hilirisasi biji kakao (pixabay.com/JillWelington)

Indonesia akan mencapai masa keemasan pada 2045. Salah satu strategi yang sedang diupayakan saat ini adalah hilirisasi atau mengolah bahan mentah menjadi bahan jadi yang bernilai tinggi. Salah satu contoh yang berdampak pada perekonomian Indonesia adalah nikel.

Pada 2020, Kementerian Investasi dan Pemerintah menghentikan ekspor bijih nikel. Mereka mengubahnya menjadi bahan yang bernilai tinggi seperti baterai. Hal inilah yang menciptakan banyak lapangan kerja karena terdapat 43 pabrik pengolahan nikel.

#KementerianInvestasi/BKPM menyatakan, Indonesia kaya akan sumber daya alam. Bukan hanya nikel yang akan diolah. “Ini baru satu komoditas dan jika kita konsisten dan mampu melakukan hilirisasi untuk nikel, kemudian tembaga, kemudian bauksit, kemudian CPO, dan rumput laut, dan yang lain-lainnya, berdasar hitung-hitungan perkiraan, dalam 10 tahun mendatang pendapatan per kapita kita akan mencapai Rp153 juta (10.944 dolar AS),” kata Presiden Joko Widodo seperti dikutip situs BPKP (17/08/2023).

Hal ini akan berdampak kepada terbukanya lapangan kerja yang seluas-luasnya. Apalagi sumber daya yang ada tidak hanya nikel tadi. Ada juga, misalnya, kakao. Ini juga sumber daya potensial.

Jadi, pertanyaannya, dengan banyaknya lapangan pekerjaan nanti, sudahkah kamu mempunyai atau mempersiapkan keterampilan yang dibutuhkan untuk pekerjaan pada masa keberlanjutan? Coba intip keterampilan yang dibutuhkan untuk hilirisasi kakao ini!

1. Memahami dengan baik pengolahan kakao

ilustrasi belajar memahami mengolah biji kakao (pixabay.com/StockSnap)

Indonesia adalah penghasil kakao terbesar ketiga di dunia. Banyak petani maupun masyarakat yang belum paham bagaimana cara mengolah kakao menjadi cokelat yang bernilai tinggi. Maka dari itu, diperlukan pemahaman yang baik akan cara mengolah kakao hingga menjadi cokelat yang diminati banyak orang. Kegiatan yang bisa kamu lakukan adalah dengan banyak membaca pengolahan kakao hingga mengikuti pelatihan.

2. Menjadi pribadi yang detail dan teliti

ilustrasi seorang perempuan mengolah biji kakao dengan ketelitian dan konsentrasi (pixabay.com/5671698)

Dalam mengolah biji kakao, diperlukan konsentrasi, detail, dan ketelitian dalam memilih biji berkualitas tinggi. Melakukan sortasi (mengeluarkan biji kakao), fermentasi, pengeringan, hingga penentuan mutu biji kakao. Untuk bisa memiliki ketelitian, kamu bisa melatihnya di kehidupan sehari-hari dengan cara mengerjakan pekerjaanmu dengan santai. Selalu lakukan cek ulang untuk menghindari kesalahan.

3. Mampu mengoperasikan mesin

ilustrasi mesin yang digunakan dalam proses kakao (pixabay.com/PublicDomainPictures)

Proses hilirisasi kakao memerlukan mesin untuk mempermudah pekerjaannya. Oleh karena itu, diperlukan keterampilan dalam menguasai alat dan mesin dalam proses pengolahan cokelat. Kamu bisa mengikuti kursus pelatihan alat dan mesin pembuatan cokelat. Dengan begitu, kamu akan lebih mudah dalam bekerja.

4. Memahami senyawa kimia dan fisika

ilustrasi sekelompok orang belajar senyawa kimia yang terdapat di cokelat (pixabay.com/mauriciodonascimento)

Biji kakao mengandung berbagai senyawa kimia yang sangat penting untuk menjaga kesehatan tubuh manusia, seperti protein, vitamin, karbohidrat, mineral, senyawa antioksidan, dan senyawa penyegar, seperti dilansir CCTC (05/04/2022). Pahami juga cara kerja faktor-faktor seperti suhu, kelembapan, dan waktu. Sangatlah penting memahami senyawa kimia dan fisika yang terkandung dalam proses pembuatan cokelat karena akan memengaruhi hasil akhir cokelat.

5. Keterampilan pengepakan, labeling, dan keamanan pangan

ilustrasi kemasan untuk produk cokelat (pixabay.com/pasja1000)

Mampu mengemas produk cokelat yang benar didukung dengan tampilan yang lucu. Tampilan sangat memengaruhi konsumen untuk membeli produk yang diinginkan, apalagi jika konsumen suka yang lucu-lucu, pastinya akan suka dengan kemasan yang seperti itu. Pastikan label dan informasi produk sesuai dengan peraturan. Pahami juga standar keamanan pangan dan persyaratan hukum yang berlaku di industri makanan.

6. Peka terhadap rasa dan tekstur

ilustrasi mencicipi makanan (pexels.com/Gary Barnes)

Kemampuan untuk menilai rasa, aroma, dan tekstur produk cokelat untuk menjamin kualitas yang diinginkan sudah sesuai dan cocok untuk dipasarkan. Sebelum dijual-belikan, pabrik cokelat pastinya akan menilai rasa dari produk itu sendiri. Kepekaan terhadap rasa dan tekstur adalah kemampuan yang dapat dilatih dan ditingkatkan seiring waktu dan latihan terus-menerus. Seperti rasakan dengan hati-hati apa yang kamu rasakan, catat pendapatmu, hingga mencoba berbagai makanan.

7. Menjadi kreatif dan inovatif

ilustrasi mengembangkan varian cokelat (pixabay.com/ykaiavu)

Mengembangkan pola pikir yang kreatif dan inovatif untuk terus melakukan penelitian dan mampu mengembangkan inovasi produk yang diminati masyarakat dengan berbagai resep dan varian yang unik dan lezat. Dengan menghadirkan banyak varian, konsumen tidak akan merasa bosan dengan rasa cokelat. Varian yang bisa dikembangkan dari cokelat yaitu cokelat yang dipadu dengan biskuit atau buah, cokelat isi selai karamel atau stroberi, permen lolipop dibalut cokelat, mi dengan selai cokelat, cokelat dijadikan masker wajah. Bahkan, limbah kulit dan biji kakao bisa dibuat sabun, kerajinan tangan, pupuk kompos, dan sebagainya.

Makin terbukanya lapangan pekerjaan, makin butuh juga keterampilan yang mumpuni sesuai pekerjaan tersebut. Maka, akan susah mendapat pekerjaan jika tidak sesuai keterampilan. Semua justru gampang jika kita berusaha memiliki keterampilan yang dibutuhkan.

Indonesia maju berada di tanganmu. Untuk orang-orang yang ingin sukses, mari bersama majukan #HilirisasiUntukNegeri.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Gagah N. Putra
EditorGagah N. Putra
Follow Us