Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Konsumen Buka Suara soal Viral Petugas SPBU Diduga Mainkan Struk

SPBU Pertamina MT Haryono, Jakarta Selatan. (IDN Times/Vadhia Lidyana)
Intinya sih...
  • Ririn merasa dirugikan karena pengisian Pertalite sebesar Rp150 ribu hanya tercatat Rp100 ribu dalam struk bukti pembayaran.
  • Di SPBU, Ririn berhadapan dengan tiga staf yang memberikan tanggapan kurang memuaskan terkait keluhan selisih pengisian sebesar Rp50 ribu.
  • Klarifikasi dari PT Pertamina menyebutkan adanya kesalahpahaman jumlah pengisian BBM antara konsumen dengan operator SPBU, dan akan memberikan pembinaan kepada seluruh petugas operator di SPBU.

Jakarta, IDN Times - Ririn, konsumen yang merasa dirugikan oleh SPBU Buperta Cibubur, memberikan klarifikasi mengenai insiden yang terjadi pada Minggu, 23 Juni 2024, pukul 21.43 WIB.

Saat itu, dia mengisi Pertalite sebesar Rp150 ribu dan meminta struk bukti pembayaran setelah menyelesaikan transaksi. Suaminya merasa meteran bensin tidak menunjukkan kenaikan yang sesuai, dan setelah diperiksa, struk yang diberikan hanya menunjukkan pengisian sebesar Rp100 ribu.

“Saya sempat ke Dunkin untuk beli minuman sambil menunggu meterannya naik, namun tidak naik juga akhirnya kami jalan sampai Mang Kabayan untuk putar balik ke SPBU untuk komplain dan saat saya cek bukti struk tersebut yang diisi hanya Rp100 ribu,” kata Ririn secara tertulis kepada redaksi IDN Times, dikutip Kamis (27/6/2024).

1. Konsumen sakit hati atas perkataan petugas SPBU

Ilustrasi SPBU. (IDN Times/Vadhia Lidyana)

Di SPBU, mereka berhadapan dengan tiga staf, yakni seorang pengawas berbaju polo tidak diketahui namanya, lalu Syabda yang melayani transaksi, serta Deddy.

Ririn menyampaikan keluhannya terkait selisih pengisian sebesar Rp50 ribu. Meski diberikan ruang untuk menjelaskan, hanya Deddy yang memberikan tanggapan. Saat ditanya, Deddy mengatakan temannya mungkin kelelahan sehingga salah memasukkan nominal atau memberikan struk yang salah.

Setelah menunggu selama 15 menit, ditemukan uang sisa yang ada hanya Rp20 ribu, yang merupakan uang tip dari hari itu. Deddy kemudian menjelaskan kesalahan mungkin terjadi karena kelelahan.

“Dan dia juga berkata “cuma Rp50 ribu doang mbak receh dipermasalahin”. Perkataan tersebut yang membuat saya tersinggung. Lalu saya jawab “receh? Kalau gak ada Rp50 ribu gak bakal jadi sejuta”,” ungkap Ririn.

2. Konsumen hanya ingin petugas SPBU meminta maaf

SPBU Pertamina di Daan Mogot, Jakarta barat menjadi integratef energy refueling station pertama di Indonesia. (IDN Times/Vadhia Lidyana)

Seorang staf lain menyarankan untuk memeriksa rekaman CCTV, yang kemudian menunjukkan pengisian memang kurang Rp50 ribu.

Syabda kemudian menawarkan uang dari dompetnya untuk menutupi kekurangan, namun Ririn menolak dan meminta agar kesalahan diakui dan permintaan maaf disampaikan oleh Deddy.

Ririn menegaskan tujuan utamanya adalah agar Deddy meminta maaf atas ucapannya, bukan mengganti kekurangan. Dia berharap masyarakat dapat menilai insiden tersebut berdasarkan kronologi yang ada.

“Kami berdua hanya menyayangkan perkataan dari staff bernama Deddy. Kami tidak perlu. Kalau mereka tidak mengganti sisanya, saya juga tidak masalah, itu urusan mereka dengan tuhan,” tambahnya.

3. Pertamina lakukan pembinaan terhadap petugas SPBU

Kantor pusat PT Pertamina (Persero). (IDN Times/Vadhia Lidyana)

PT Pertamina (Persero) memberikan klarifikasi terkait insiden di SPBU 34.16915 di Jalan Akses Baru Buperta, Harjamukti Kecamatan Cimanggis Kota Depok pada Minggu (23/6) malam.

Klarifikasi disampaikan Pjs. Area Manager Communication, Relations & CSR Regional Jawa Bagian Barat, Muslim Dharmawan, merespons adanya keluhan dari konsumen terkait pengisian BBM jenis Pertalite.

“Disebabkan adanya kesalahpahaman jumlah pengisian BBM antara konsumen dengan operator SPBU,” kata dia kepada IDN Times, Senin (24/6/2024).

Pertamina akan melakukan tindak lanjut terhadap insiden di SPBU tersebut dengan memberikan pembinaan kepada seluruh petugas operator di SPBU.

Langkah tersebut bertujuan untuk mengutamakan faktor 3S (Salam, Senyum, Sapa) dalam pelayanan kepada konsumen, serta memastikan setiap proses pengisian BBM diikuti dengan teliti dalam menjalankan prosedur operasional standar (SOP) konfirmasi jumlah pengisian BBM.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Dwifantya Aquina
EditorDwifantya Aquina
Follow Us