KRAS Cetak Pendapatan Rp10,61 Triliun hingga Kuartal III-2024

- Pendapatan PT Krakatau Steel hingga kuartal III-2024 mencapai 657,7 juta dolar AS atau sekitar Rp10,61 triliun.
- Volume penjualan perusahaan hingga kuartal III-2024 mencapai 532,2 ribu ton, naik 66,3 persen dari total pendapatan.
- KRAS menargetkan penjualan konsolidasi mencapai 1,1 juta ton di tahun 2025, didorong oleh pabrik Hot Strip Mill yang akan kembali beroperasi.
Jakarta, IDN Times - PT Krakatau Steel (Persero) Tbk (KRAS) melaporkan pendapatan hingga kuartal III-2024 mencapai 657,7 juta dolar Amerika Serikat (AS) atau sekitar Rp10,61 triliun (kurs Rp16.142 per dolar AS).
Adapun pendapatan itu diperoleh dari pendapatan produk baja 436,1 juta dolar AS atau sekitar Rp7,05 triliun, dan pendapatan nonbaja senilai Rp3,58 triliun.
1. Penjualan KRAS tembus 532 ribu ton

Adapun volume penjualan perusahaan hingga kuartal III-2024 mencapai 532,2 ribu ton, naik 66,3 persen dari total pendapatan.
Perseroan juga berhasil menurunkan Biaya Administrasi Umum sebesar 12 persen sampai dengan kuartal III-2024.
“Hingga September 2024 secara konsolidasi, Perseroan juga mencatatkan laba bruto sebesar 64,3 juta dolar AS dan Perseroan berhasil menurunkan Biaya SGA sebesar 15 persen melalui program efisiensi yang secara konsisten dijalankan,” kata Direktur Utama KRAS, Muhammad Akbar dalam Public Expose Tahun 2024 yang digelar virtual, Senin (30/12/2024).
2. KRAS teken kerja sama penjualan jangka panjang hingga 1,26 juta ton

Akbar menyampaikan, tahun ini perusahaan berhasil melaksanakan Long Term Supply Agreement sebesar 1,26 juta ton, dengan rincian Hot Rolled Coil 786 ribu ton, dan Cold Rolled Coil sebesar 470 ribu ton.
Akbar juga menyebutkan bahwa beberapa proyek strategis telah diselesaikan oleh grup Krakatau Steel di antaranya proyek pipa baja untuk transmisi gas bumi Cirebon-Semarang oleh PT Krakatau Pipe Industries, Desal-Demin Water di Plant Sumbawa, Nusa Tenggara Barat oleh PT Krakatau Tirta Industri, serta proyek Integrated Warehouse Stage 2, dan pengadaan Kapal Tunda oleh PT Krakatau Bandar Samudera.
“Pada hari ini juga, kami telah berhasil menghasilkan produk pertama Hot Rolled Coil dalam rangka Hot Comissioning yang merupakan bagian dari progress recovery Switch House Hot Strip Mill. Dengan beroperasinya kembali fasilitas produksi Hot Strip Mill, kami optimistis Krakatau Steel akan dapat kembali memasok kebutuhan baja nasional secara optimal,” ucap Akbar.
3. KRAS targetkan penjualan 2025 tembus 1,1 juta ton

Untuk 2025, KRAS menargetkan penjualan konsolidasi mencapai 1,1 juta ton, naik 106 persen dibandingkan penjualan tahun ini. Adapun target tersebut didorong oleh pabrik Hot Strip Mill (HSM) yang akan kembali beroperasi. HSM adalah pabrik baja lembaran yang menggunakan pengerolan panas.
“Di tahun 2025 ini dengan target beroperasinya kembali Pabrik Hot Strip Mill, kami proyeksikan akan terjadi peningkatan pendapatan dan volume penjualan baja,” tutur Akbar.