Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Krisis Ekonomi Sri Lanka kian Parah, Bank Dunia Siapkan Bantuan

Ilustrasi bendera Sri Lanka. (freepik.com/wirestock)

Jakarta, IDN Times - Bank Dunia akan segera menyalurkan dana bantuan bagi Sri Lanka. Bantuan tersebut bernilai sekitar 300-600 juta dolar AS dan akan disalurkan bertahap selama 4 bulan. Rencananya, bantuan tersebut akan digunakan untuk membiayai impor bahan-bahan esensial, seperti obat-obatan, dilansir dari The Economic Times.

Sri Lanka sedang mengalami krisis valuta asing yang mengakibatkan negara tidak mampu mengimpor berbagai bahan esensial. Akibatnya, Sri Lanka mengalami kelangkaan barang-barang seperti obat-obatan, bahan bakar dan pangan. Sri Lanka juga baru-baru ini dinyatakan gagal membayar utang luar negerinya senilai 5 miliar dolar AS yang jatuh tempo tahun ini.

1. Bank Dunia ungkap keprihatinan atas krisis di Sri Lanka

Melalui juru bicaranya, Sabtu (23/4/2022), Bank Dunia mengungkapkan keprihatinan terhadap situasi terkini di Sri Lanka. Sebagai langkah awal dari serangkaian dana yang akan disalurkan, Bank Dunia akan mengirimkan 10 juta dolar pertama secepat mungkin.

Walaupun Bank Dunia belum merinci jumlah pasti dari bantuan tersebut, Menkeu Sri Lanka, Ali Sabry, menyatakan bahwa besaran bantuan akan sekitar 300-600 juta dolar AS, dilansir dari Reuters.

"Paket tanggap darurat Bank Dunia senilai 10 juta dolar AS akan segera disalurkan untuk pembelian obat-obatan esensial, dana tersebut akan diambil dari anggaran proyek kesiapsiagaan kesehatan COVID-19 yang sedang berlangsung," kata juru bicara Bank Dunia.

"Dukungan untuk menyediakan gas untuk memasak, persediaan makanan pokok, benih dan pupuk serta kebutuhan pokok lainnya juga sedang dibahas," tambah juru bicara tersebut.

2. Dialog dengan IMF berjalan konstruktif

IMF mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa dialog dengan pejabat keuangan Sri Lanka berjalan konstruktif. Diskusi tersebut kebanyakan membahas strategi yang kredibel dan koheren untuk memulihkan perekonomian Sri Lanka dan perlindungan bagi masyarakat dengan perekonomian yang rentan.

Terkait pangajuan pinjaman oleh Sri Lanka, IMF mengatakan masih ada hal yang perlu dibereskan mengenai hutang luar negeri Sri Lanka yang baru saja ditangguhkan. Setelah hal tersebut terselesaikan, maka IMF dapat mengamankan pinjaman bagi Kolombo, dilansir dari Reuters.

3. India dan China siapkan bantuan tambahan

Selain dengan IMF dan Bank Dunia, Sri Lanka juga melakukan pembicaraan untuk memperoleh bantuan tambahan dari India. Rencananya, India akan menambahkan bantuannya ke Sri Lanka sebesar 1,5 miliar dolar AS untuk membiayai kegiatan impor Sri Lanka, dilansir dari Hindustan Times.

China juga telah menjanjikan sekitar 31 juta dolar AS dalam bentuk bantuan darurat, termasuk 5.000 ton beras, obat-obatan dan bahan mentah. Pemerintah China juga disebut  sedang mempertimbangkan permintaan bantuan ekonomi sebesar 2,5 miliar dolar AS melalui jalur kredit untuk membeli kebutuhan pokok, dilansir dari The Economic Times.

Perdana Menteri China, Li Keqiang, berbicara dengan PM Sri Lanka, Mahinda Rajapaksa pada Jumat (22/4/2022), melalui panggilan telepon. Dalam pembicaraan tersebut, Li Keqiang menyatakan bahwa China siap untuk memainkan peran konstruktif dalam pembangunan ekonomi dan sosial di Sri Lanka.

Li Keqiang juga berjanji bahwa China kedepannya akan meningkatkan kerja sama yang menguntungkan dengan Sri Lanka di berbagai bidang, termasuk dengan negosiasi dan penandatanganan perjanjian perdagangan bebas. 

Menanggapi hal itu, Sri Lanka juga menyatakan kesiapannya untuk memperkuat kerja sama dengan China di berbagai bidang, seperti keuangan, perdagangan, pariwisata, dan lainnya, dilansir dari CGTN.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Anata Siregar
EditorAnata Siregar
Follow Us