Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Laba BUMN Tembus Rp183 Triliun di Semester I-2023

Menteri BUMN, Erick Thohir di Rumah BUMN, Tangerang Selatan. (IDN Times/Ridwan Aji Pitoko)

Jakarta, IDN Times - Kementerian BUMN melaporkan laba seluruh BUMN tembus Rp183,9 triliun pada semester I-2023. Angka tersebut naik 12,9 persen dibandingkan periode yang sama di tahun 2022.

Laba bersih tersebut bersumber dari peningkatan pendapatan usaha BUMN paruh pertama 2023 sebesar Rp1.389 triliun atau naik 2,2 persen dibanding periode sama tahun sebelumnya.

"Seiring dengan pemulihan ekonomi, kinerja BUMN juga terus meningkat secara signifikan," kata Menteri BUMN, Erick Thohir dikutip dari keterangan resmi, Kamis (26/10/2023).

1. Laba BUMN terus meningkat sejak 2021

Gedung Kementerian BUMN. (IDN Times/Vadhia Lidyana)

Jika dilihat secara historis, laba BUMN sejak tahun 2021. Pada tahun 2020, laba BUMN hanya sebesar Rp13,29 triliun akibat pandemik COVID-19.

Kemudian, laba BUMN melonjak ke Rp124,71 triliun pada tahun 2021. Pada tahun 2022, laba BUMN naik 147,8 persen menjadi Rp309 triliun.

2. Tingkat utang BUMN menurun

ilustrasi rupiah (ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan)

Tak hanya laba, pendapatan BUMN juga terus meningkat sejak 2021, yakni mencapai Rp2.292 triliun. Kemudian naik menjadi Rp2.916 triliun pada tahun 2022, atau naik 27,2 persen dari tahun sebelumnya.

Kenaikan pendapatan dan laba BUMN turut mendongkrak ekuitas seluruh BUMN menjadi sebesar Rp3.101 triliun pada 2022 atau tumbuh 11,6 persen dari periode yang sama tahun sebelumnya sebesar Rp 2.778 triliun.

Erick menyampaikan, tingkat utang BUMN pun juga menurun dari 2021 ke 2022.

"Mayoritas BUMN juga sudah jauh meninggalkan zona dominasi utang dalam pengelolaan keuangannya, atau sehat. BUMN telah menurunkan tingkat utang dibanding investasi tertanam dari 36,2 persen pada 2021, menjadi 34,9 persen pada 2022," ujar Erick.

3. Belanja modal BUMN tembus Rp118 triliun

Kantor Kementerian BUMN di Jakarta Pusat. (IDN Times/Vadhia Lidyana)

Selain itu, BUMN juga melaporkan belanja modal (capital expenditure/capex) sebesar Rp118,6 triliun, naik 47,3 persen dibandingkan semester I-2022.

Peningkatan capex BUMN tersebut tidak lepas dari kebijakan BUMN dalam memprioritaskan program-program strategis. BUMN juga fokus pada berbagai program restrukturisasi agar perusahaan negara ini dapat menjalankan usahanya dengan efektif dan efisien.

Lebih lanjut, aset BUMN pada tahun 2022 tembus Rp9.789 triliun. Adapun hingga semester I-2023, aset BUMN mencapai Rp9.842 triliun, naik 3,9 persen secara year on year (yoy).

Atas faktor tersebut, Erick optimis BUMN mampu menyetorkan dividen Rp80,6 triliun di tahun 2023, lebih tinggi dari tahun lalu yang sebesar Rp 80,2 triliun.

"Dan menjadi yang terbesar dalam sepanjang sejarah Kementerian BUMN,” ujar Erick.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Vadhia Lidyana
EditorVadhia Lidyana
Follow Us