Lanjutkan Penguatan, Rupiah Tekuk Dolar AS Senin Pagi

Jakarta, IDN Times - Nilai tukar atau kurs rupiah mengalami penguatan atas mata uang dolar Amerika Serikat (AS) pada perdagangan awal pekan atau Senin (29/9/2025) pagi.
Mengutip Bloomberg, hingga pukul 09.45 WIB, kurs rupiah ada di level Rp16.656 per dolar AS atau menguat 81,5 poin (+0,49 persen).
Sebelumnya, nilai tukar rupiah juga menguat terhadap dolar AS pada akhir perdagangan Jumat (26/9/2025), yakni pada posisi Rp16.738 per dolar AS.
1. Trump desak The Fed pangkas suku bunga acuan
Menurut analis pasar keuangan, Ibrahim Assuaibi, pelemahan dolar AS terhadap rupiah didorong oleh sentimen negatif pelaku pasar terhadap desakan Presiden AS, Donald Trump, terhadap Bank Sentral AS, Federal Reserve (The Fed), untuk menurunkan suku bunga acuan Fed Fund Rate (FFR).
Di sisi lain, wacana Trump mengenakan tarif 100 persen terhadap semua produk farmasi juga menambah gonjang-ganjing perekonomian Negeri Paman Sam.
"Trump pada Kamis lalu mengulangi seruannya untuk menurunkan suku bunga AS meminta The Fed untuk memangkas suku bunga menjadi dua persen. Dia juga terus menyerang Powell, yang sebagian besar mengabaikan seruan presiden untuk menurunkan suku bunga," kata Ibrahim dalam keterangannya.
2. BI kerahkan semua instrumen untuk stabilkan rupiah
Gubernur Bank Indonesia (BI), Perry Warjiyo, mengatakan telah menggunakan seluruh instrumen yang dimiliki secara berani (bold) untuk meredam gejolak nilai tukar terhadap dolar AS, yakni dengan melakukan triple intervension.
"Bank Indonesia menggunakan seluruh instrumen yang ada secara bold, baik di pasar domestik melalui instrumen spot, Domestic Non-Deliverable Forward (DNDF), dan pembelian Surat Berharga Negara (SBN) di pasar sekunder, maupun di pasar luar negeri di Asia, Eropa, dan Amerika secara terus menerus melalui intervensi NDF," kata Perry.
3. BI ajak pelaku usaha jaga iklim pasar keuangan kondusif
Perry optimistis kebijakan yang dijalankan secara konsisten dapat menjaga rupiah agar tetap sesuai dengan nilai fundamentalnya. Dia juga mengajak pelaku pasar untuk berperan aktif menciptakan iklim pasar keuangan yang kondusif.
"Bank Indonesia juga mengajak seluruh pelaku pasar untuk turut bersama-sama menjaga iklim pasar keuangan yang kondusif, sehingga stabilitas nilai tukar rupiah dapat tercapai dengan baik," ujar Perry.