Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Laporan Google: Perilaku Belanja Masyarakat Berubah

Screenshot logo Google (google.com)
Screenshot logo Google (google.com)

Jakarta, IDN Times - Orang Indonesia kini telah mengalami pergeseran dalam hal melakukan keputusan pembelian sebuah brand atau jenama. Hal tersebut tercantum dalam laporan terbaru Google yang bertajuk "Year in Search 2022: Look back to move your marketing forward".

Google dalam laporan tersebut menemukan adanya perubahan perilaku konsumen dari tahun ke tahun. Orang Indonesia kini lebih mendasarkan keputusan pembelian pada aspek kesepadanan terhadap uang alias value for money.

Rata-rata konsumen di Indonesia kini lebih menuntut dan semakin memahami makna suatu jenama melebihi aspek harga dan kenyamanan.

"Sangat menarik untuk diperhatikan bahwa laporan tahun ini mencatat banyak sekali momen yang bisa dijadikan perenungan mendalam. Brand harus peka dengan keadaan bahwa setelah pandemik yang panjang dan kini dihadapkan dengan kondisi ekonomi global yang penuh ketidakpastian, banyak orang Indonesia mengajukan sejumlah pertanyaan mendalam kepada Google seperti “kenapa harga naik” (naik 120 persen yoy) dan “apa itu inflasi” (naik 50 persen yoy)," tutur Head of Ads Marketing Google Indonesia, Yolanda Sastra dalam keterangan resmi yang diterima IDN Times, Jumat (17/2/2023).

1. Sorotan lain dalam laporan terbaru Google

ilustrasi seseorang yang melukan review (pixabay.com/Tumisu)
ilustrasi seseorang yang melukan review (pixabay.com/Tumisu)

Laporan yang dirilis Google itu tidak hanya berisikan perubahan cara belanja masyarakat Indonesia, melainkan juga cara mereka bekerja dan cara memahami masa depan dalam kondisi ekonomi yang saat ini berubah sangat cepat.

Tak heran jika kemudian frasa dalam mesin pencari Google seperti "bandingkan dengan" mengalami kenaikan 50 persen yoy. Hal itu lantaran pembeli meluangkan waktu guna membandingkan produk sebelum membuat keputusan.

Di sisi lain, frasa "review konsumen" juga mengalami peningkatan sebesar 60 persen yoy.

2. Masa depan pekerjaan juga jadi pemikiran orang Indonesia

Ilustrasi bekerja di rumah (IDN Times/Arief Rahmat)
Ilustrasi bekerja di rumah (IDN Times/Arief Rahmat)

Selain itu, Laporan Year in Search 2022 menemukan bahwa orang Indonesia mulai banyak memikirkan soal masa depan finansial dan pekerjaan mereka.

Hal itu dibuktikan lewat meningkatnya pencarian frasa berikut ini:

  • Penelusuran untuk “remote work” (pekerjaan dari jarak jauh) naik 60 persen yoy, sedangkan 42 persen responden survei mengatakan bahwa mereka akan menolak pekerjaan jika mereka tidak dapat bekerja dari rumah.
  • Penelusuran untuk "financial freedom” (kebebasan finansial) naik 50 persen yoy, sedangkan penelusuran untuk “work life balance” (keseimbangan antara pekerjaan dan kehidupan pribadi) naik 100 persen yoy.
  • Penelusuran untuk “side hustle” (pekerjaan sampingan) naik 50 persen yoy, sedangkan penelusuran untuk “hybrid learning” (pembelajaran hybrid) naik 200 persen yoy.

"Mengingat hal yang telah kita lalui selama beberapa tahun terakhir, dapat dimengerti jika orang-orang lebih reflektif dan memikirkan masa depan. Terlebih lagi dengan banyak hal tidak terduga yang terjadi, kita bisa lihat dalam laporan ini bahwa mereka mencoba mengontrol kembali hidupnya dan mencari cara-cara baru menuju kemandirian finansial," papar Yolanda.

3. Masyarakat Indonesia semakin sadar lingkungan

PLN menyiapkan kendaraan listrik dan juga Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU) untuk para delegasi G20. (Dok. PLN)
PLN menyiapkan kendaraan listrik dan juga Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU) untuk para delegasi G20. (Dok. PLN)

Orang Indonesia pun lebih sadar lingkungan selama 2022. Laporan Year in Search 2022: Look back to move your marketing forward menemukan beberapa frasa berkaitan dengan kesadaran lingkungan mengalami peningkatan selama tahun lalu.

Berikut datanya:

  • Penelusuran untuk "kendaraan listrik" naik 80 persen yoy.
  • Penelusuran untuk "keberlanjutan" naik 60 persen yoy
  • Penelusuran untuk "jejak karbon" naik 50 persen yoy.
  • Penelusuran untuk "sampah makanan" naik 40 persen yoy.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Ridwan Aji Pitoko
EditorRidwan Aji Pitoko
Follow Us