Luhut Sebut Industri Ini akan Ciptakan 100 Ribu Lapangan Kerja Baru

- Industri tekstil dan alas kaki di Indonesia akan terus bertumbuh
- Indonesia dijadikan tujuan relokasi industri tekstil dan alas kaki, menciptakan ratusan ribu lapangan kerja baru
Jakarta, IDN Times - Ketua Dewan Ekonomi Nasional (DEN), Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan, industri tekstil dan alas kaki di Indonesia akan terus bertumbuh. Bahkan, industri ini akan menciptakan ratusan ribu lapangan kerja baru.
Hal tersebut, karena Indonesia dijadikan tujuan relokasi industri tekstil dan alas kaki. Selain itu, meningkatnya jumlah orderan produk dari brand global.
"Tanpa banyak disadari, Indonesia semakin menjadi tujuan relokasi industri tekstil dan alas kaki dalam setahun terakhir," kata dia, dikutip dari akunnya di Instagram, Minggu (2/3/2025).
1. Bakal ada 100 ribu lapangan kerja baru

Luhut mengungkapkan telah bertemu dengan Asosiasi Persepatuan Indonesia serta perwakilan global seperti Adidas dan Nike pada pekan lalu. Menurutnya, perwakilan global tersebut optimistis dengan Indonesia, terutama di tengah perang dagang Amerika Serikat (AS)-China dan kejenuhan industri Vietnam.
"Bahkan, salah satu brand global berencana meningkatkan order hingga tiga kali lipat dalam tiga tahun ke depan sehingga mampu membuka 100 ribu lapangan kerja baru," ujarnya.
2. Industri tekstil dan alas kaki sempat dianggap sunset industry

Luhut menuturkan, industri tekstil dan alas kaki sempat dianggap sunset industry karena maraknya pemutusan hubungan kerja (PHK) di sektor ini. Terbaru terjadi PHK 10 ribu lebih buruh perusahaan tekstil raksasa, PT Sri Rejeki Isman Tbk (SRIL) atau Sritex.
Namun di tengah maraknya PHK, dia mengatakan, sektor ini justru telah menyerap hampir 4 juta tenaga kerja, dengan 2,9 juta di antaranya di sektor pakaian jadi.
"Pelatihannya cepat, membuka peluang bagi lulusan sekolah menengah, serta mendorong pertumbuhan UMKM," ujar Luhut.
Selain itu, investasi di sektor ini naik cukup signifikan. Foreign Direct Investment (FDI) atau Penanaman Modal Asing (PMA) pada 2024 tercatat nyaris 1 miliar dolar AS, naik 107 persen dari tahun sebelumnya, sementara Penanman Modal dalam Negeri (PMDN) mencapai Rp7 triliun.
"Meski lebih kecil dari industri smelter, daya serap tenaga kerjanya luar biasa. Kajian Dewan Ekonomi Indonesia menunjukkan investasi 20-30 juta dolar AS di pabrik pakaian jadi dapat menciptakan 6.000-9.000 lapangan kerja," tuturnya.
3. Tantangan di industri tekstil dan alas kaki

Kendati peluang pencipataan lapangan kerja di industri ini sangat besar, namun menurut Luhut, ada tantangan yang harus diatasi. Tantangan yang dimaksud, yakni pembebasan lahan, perizinan, upah, serta impor ilegal akibat kelebihan kapasitas produksi di China.
Saya telah melaporkan hal ini kepada Presiden Prabowo, yang langsung direspons dengan menginstruksikan langkah konkret untuk menyelesaikan hambatan tersebut," ucapnya.