Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Mandiri Sekuritas Proyeksi IHSG Bisa Tembus 7.800 di Akhir 2022

IDN Times/Auriga Agustina
IDN Times/Auriga Agustina

Jakarta, IDN Times - Mandiri Sekuritas memproyeksikan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) dapat mencapai 7.800 di akhir 2022.

Head of Equity Analyst Mandiri Sekuritas Jakarta, Adrian Joezer mengatakan, proyeksi itu didukung oleh pertumbuhan Earning per Share (EPS/laba bersih dibagi jumlah saham beredar sebuah perusahaan) yang di atas 20 persen.

Selain itu, Mandiri Sekuritas melihat pemulihan pandemik COVID-19 terus berjalan, dan menuju endemik.

1. Kenaikan harga komoditas diharapkan picu konsumsi

Ilustrasi tongkang angkut batu bara. IDN Times/Mela Hapsari
Ilustrasi tongkang angkut batu bara. IDN Times/Mela Hapsari

Proyeksi tersebut juga dilatarbelakangi oleh kenaikan harga komoditas dunia. Menurut Adrian, hal itu diharapkan dapat memicu konsumsi.

"Sehingga memicu terjadinya capex cycle dan labor re-hiring pada Semester II-2022," tulis analisis Adrian yang dikutip dari keterangan resmi Mandiri Sekuritas, Minggu (26/6/2022).

2. Mandiri Sekuritas nilai RI masih bisa jaga tingkat inflasi

Ilustrasi uang rupiah (IDN Times/Anggun Puspitoningrum).
Ilustrasi uang rupiah (IDN Times/Anggun Puspitoningrum).

Di sisi lain, Mandiri Sekuritas juga mencatat beberapa faktor ketahanan ekonomi Indonesia terhadap risiko eksternal.

Misalnya seperti neraca perdagangan yang kuat, rasio utang luar negeri terhadap produk domestik bruto (PDB), serta tingkat inflasi yang dinilai masih terjaga.

"Laba operasional perusahaan tumbuh sebesar 40 persen year-on-year pada Kuartal I-2022. Kinerja yang sudah sangat baik ini mengindikasikan bahwa kinerja di Kuartal II-2022 akan lebih baik, terutama mempertimbangkan data selama Ramadan," tulis Adrian.

3. Kondisi likuiditas domestik masih kuat

Ilustrasi rupiah (ANTARA FOTO/Rivan Awal Lingga)
Ilustrasi rupiah (ANTARA FOTO/Rivan Awal Lingga)

Meski ketidakpastian global masih berlangsung, namun Adrian melihat masih ada sejumlah faktor yang bisa memperkuat Indonesia dari risiko eksternal.

Faktor tersebut di antaranya valuasi saham yang tidak terlalu mahal, pertumbuhan EPS yang tinggi, kondisi likuiditas domestik yang kuat, yang didukung oleh neraca perdagangan yang terus mencatatkan surplus, serta real yield yang masih positif dan tinggi.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Sunariyah Sunariyah
Vadhia Lidyana
Sunariyah Sunariyah
EditorSunariyah Sunariyah
Follow Us