Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Manjakan Pejalan Kaki dengan Jembatan Donat Raksasa di Dukuh Atas

Jembatan Penyeberangan Multiguna Dukuh Atas
Jembatan Penyeberangan Multiguna Dukuh Atas. (IDN Times/Umi Kalsum)
Intinya sih...
  • Jembatan donat raksasa akan menghubungkan landmark Sudirman hingga BNI City, memecah kemacetan dengan perkiraan 70 ribu mobilitas harian.
  • Proyek jembatan donat itu meniru Shinkou Circle-Walk di Kota Yokohama, Jepang.
  • Pembangunan TOD Dukuh Atas akan diiringi dengan revitalisasi Stasiun Sudirman. Ada juga wacana pembuatan fasilitas city check-in di Stasiun BNI City untuk pengguna kereta bandara.
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Jakarta, IDN Times - Infrastruktur untuk memanjakan pejalan kaki di jantung Jakarta bakal segera dibangun. PT MRT Jakarta (Perseroda) telah mendapatkan amanat untuk membangun kawasan berorientasi transit atau transit oriented development (TOD) di Dukuh Atas, Jakarta Selatan, dengan konsep jembatan donat raksasa.

Direktur Utama MRT Jakarta, Tuhiyat, mengatakan proyek itu akan dibangun dengan investasi swasta. Dia mengatakan, pekan ini proyek tersebut akan dibahas dalam rapat.

"Skemanya juga kami lagi upayakan dengan investor. Lagi-lagi dengan private sector, dengan swasta. Hampir kita pastikan minggu ini, sudah ada kepastian. Senin besok dirapimkan, dan kita go," kata Tuhiyat dalam MRT Jakarta Fellowship Program, di Jakarta, Kamis, 9 Oktober 2025.

1. Bakal hubungkan landmark Sudirman hingga BNI City

TOD Dukuh Atas
Stasiun BNI City (Sudirman Baru) (IDN Times/Vadhia Lidyana)

Nantinya, jembatan cincin itu akan dibangun untuk menghubungkan empat kuadran di kawasan Dukuh atas, yakni landmark Sudirman, Transport Hub, BNI City, dan UOB.

Tuhiyat mengatakan, dengan menghubungkan empat bangunan itu, maka kemacetan akan berkurang drastis.

"Jadi kita lakukan itu untuk bisa menghubungkan empat kuadran, sehingga ini bisa memecah kemacetan yang ada di Dukuh Atas. Traffic yang kita perkirakan itu sekitar 70 ribu rider, 70 ribu mobilitas yang ada di situ setiap hari," ujar dia.

2. Meniru jembatan di Yokohama

Direktur Utama PT MRT Jakarta (Perseroda), Tuhiyat
Direktur Utama PT MRT Jakarta (Perseroda), Tuhiyat dalam MRT Jakarta Fellowship Program, di Jakarta, Kamis (9/10/2025). (IDN Times/Vadhia Lidyana)

Tuhiyat mengatakan, proyek jembatan donat ini meniru jembatan pejalan kaki lingkaran di Kota Yokohama, Jepang, yang dinamakan Shinkou Circle-Walk. Namun, rancangan yang digunakan MRT Jakarta menyesuaikan kajian yang dilakukan.

"Kita lakukan pada saat itu benchmarking ke Yokohama. Yang bentuknya adalah donut bridge," tutur dia.

Tuhiyat mengatakan, nantinya lebar jembatan itu sekitar 12 meter, di mana 7 meter akan ditujukan sebagai area pejalan kaki, dan 7 meter untuk area komersial.

"Tapi kita akan coba bangun 12. 7-nya untuk traffic public. Kemudian 5-nya untuk business gitu ya. Dan itu kita bangun yang akan menghubungkan empat moda. Ada KCI, ada LRT Jabodebek. Di sana ada MRT, kemudian ada kereta bandara. Sementara LRT Jakarta belum sampai ke sini," ujar Tuhiyat.

3. Bakal diiringi dengan revitalisasi Stasiun Sudirman

Stasiun Sudirman
Stasiun Sudirman. (IDN Times/Vadhia Lidyana)

Tuhiyat mengatakan, pihaknya sudah berkoordinasi dengan Direktur Utama PT Kereta Api Indonesia (Persero) atau KAI, Bobby Rasyidin terkait proyek ini. Dia mengaku sudah mendapat lampu hijau dari Bobby, dan siap mengerjakan. Menurut dia, KAI juga tengah merencanakan revitalisasi Stasiun Sudirman.

"Tiga minggu lalu saya ketemu dengan Pak Bobby, Dirut KAI yang baru. Sudah punya komitmen untuk memperbaiki atau merevitalisasi Stasiun Sudirman, yang ada di situ," tutur dia.

Dengan konektivitas itu, MRT Jakarta ingin memanjakan pejalan kaki dan pengguna transportasi umum.

"Kalau ada di Stasiun Sudirman itu langsung terhubung ke sini. Langsung terhubung ke jembatan. Jadi tidak perlu ke bawah. Jadi akan dimanjakanlah kira-kira. Orang untuk bisa berjalan. Sana sampai dengan LRT Jabodebek," kata Tuhiyat.

Jika BNI City sudah terhubung, dia membeberkan wacana pembuatan fasilitas city check-in, sehingga pengguna kereta bandara dari Stasiun BNI City bisa langsung check-in bagasi.

"Ada potensi stasiun BNI City yang di sini, yang ada Railink bandara, bisa dibuat city check-in kalau mau ke bandara. City check itu sama orang-orangnya ya? Atau kalau ini bag-nya saja? Kalau dia bisa city check-in. Di set up di sini. Tinggal di negara mana Anda mau turun, sudah di sana. Jadi lebih dekat," ujar Tuhiyat.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Rochmanudin Wijaya
EditorRochmanudin Wijaya
Follow Us

Latest in Business

See More

Istana Cari Jalan Keluar soal Utang Whoosh

13 Okt 2025, 08:26 WIBBusiness