Mata Uang Asia Variatif, Rupiah Ditutup Makin Perkasa Lawan Dolar AS

- Rupiah menguat 71 poin menjadi Rp16.327,5 per dolar AS
- Pergerakan mata uang Asia beragam, termasuk menguatnya Ringgit Malaysia dan Dolar Taiwan
Jakarta, IDN Times - Nilai tukar rupiah di pasar spot tampil perkasa hingga akhir perdagangan Kamis (22/5/2025). Rupiah ditutup pada level Rp16.327,5 per dolar Amerika Serikat (AS).
Laju rupiah menguat 0,43 persen atau 71 poin dibanding penutupan hari sebelumnya yang berada di level Rp16.399 per dolar AS.
1. Mata uang di Asia bergerak variatif
Pergerakan mata uang di berbagai kawasan Asia bergerak variatif, dengan rincian:
- Bath Thailand melemah 0,06 persen
- Ringgit Malaysia menguat 0,29 persen
- Yuan China melemah 0,03 persen
- Dolar Taiwan menguat 0,48 persen
- Peso Filipina menguat 0,08 persen
- Dolar Singapura melemah 0,02 persen
- Yen Jepang menguat 0,56 persen
2. RUU Anggaran AS berhasil lemahkan dolar AS
Analis mata uang Doo Financial Futures, Lukman Leong, mengatakan penguatan rupiah dipicu oleh pasar yang tengah mencermati kekhawatiran terhadap Rancangan Undang-Undang (RUU) Anggaran AS yang berpotensi menyebabkan pelebaran defisit fiskal dan peningkatan utang pemerintah.
“Rupiah diperkirakan akan kembali menguat terhadap dolar AS yang masih melemah oleh kekhawatiran apabila RUU anggaran AS akan menyebabkan defisit besar dan semakin menambahkan utang pemerintah AS,” ujar Lukman.
3. Rupiah masih berpeluang terus menguat
Pelemahan dolar AS memberikan ruang bagi mata uang negara berkembang, termasuk rupiah, untuk menguat.
Selain itu, stabilnya kondisi domestik turut menopang pergerakan positif mata uang Garuda.