Mau Salip AS, Pertamina Genjot Kapasitas Geothermal

Jakarta, IDN Times - CEO Pertamina New & Renewable Energy (Pertamina NRE), John Eusebius Iwan Anis, menyampaikan Indonesia saat ini menempati posisi kedua di dunia dalam penggunaan energi panas bumi (geothermal), setelah Amerika Serikat (AS).
Dia menyebut Indonesia masih memiliki kapasitas besar yang belum dimanfaatkan sepenuhnya, dan menargetkan dapat menjadi negara terdepan dalam pemanfaatan energi geothermal ke depannya.
"Kita nomor dua untuk penggunaan energi geothermal di dunia seterah AS dan ingin jadi yang pertama. Kita masih punya kapasitas itu," kata dia dalam acara Indonesia Millennial and Gen-Z Summit (IMGS) 2024 yang digelar di The Tribrata Darmawangsa, Jakarta Selatan, Selasa (22/10/2024).
Menurutnya, Indonesia memiliki potensi geothermal yang luar biasa besar, namun baru memanfaatkan sekitar 11 persen atau 2,4 gigawatt dari kapasitas total yang mencapai 24-25 gigawatt.
Dia menekankan, Indonesia yang berada di wilayah Ring of Fire, tidak hanya menghadapi tantangan bencana alam seperti gunung meletus dan gempa bumi, tetapi juga memiliki peluang besar untuk memanfaatkan sumber energi geothermal tersebut.
Makanya, John Anis menyebutkan tugas perusahaan adalah memaksimalkan peluang tersebut, karena Indonesia telah diberkahi dengan potensi energi yang melimpah.
"Jadi kita punya 672 MW sekarang. Kita mau naikkan nanti ke satu gigawatt, dua gigawatt, bahkan tiga gigawatt. Nah, ini yang geothermal, itu yang udah konkret 672-an," ujarnya.
IDN menggelar Indonesia Millennial and Gen-Z Summit (IMGS) 2024, sebuah konferensi independen yang khusus diselenggarakan untuk dan melibatkan generasi Milenial dan Gen Z di Tanah Air.
Dengan tema Catalyst of Change, IMGS 2024 bertujuan membentuk dan membangun masa depan Indonesia dengan menyatukan para pemimpin dan tokoh nasional dari seluruh nusantara.IMGS 2024 diadakan di The Tribrata Dharmawangsa, Jakarta, pada 22-23 Oktober 2024. Dalam IMGS 2024, IDN juga meluncurkan Indonesia Millennial and Gen-Z Report 2025.
Survei ini dikerjakan oleh IDN Research Institute bekerja sama dengan Populix sebagai Research Partner. Melalui survei ini, IDN menggali aspirasi dan DNA Milenial dan Gen Z Indonesia.