Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Mengenal ECOVISEA, Kalkulator Inovatif untuk Emisi Karbon Perusahaanmu

Kalkulator emisi karbon ECOVISEA (Dok. East Ventures)

Jakarta, IDN Times - Indonesia merupakan salah satu dari 10 negara penghasil emisi karbon terbesar. Kontribusi emisi karbon Indonesia mencapai ~1,48 GtCO2e (gigaton karbon dioksida ekuivalen) terhadap emisi GRK setiap tahunnya. Oleh sebab itu, diperlukan upaya ekstra untuk memastikan kemajuan progresif dalam mencapai target Perjanjian Paris, yaitu membatasi kenaikan suhu global sebesar 1,5 derajat Celcius pada 2050. 

Menyadari isu ini, East Ventures dan Kadin Indonesia, dengan bimbingan dari WRI Indonesia, menghadirkan sebuah platform inovatif bernama ECOVISEA. Tak hanya itu, mereka juga mengajak para pelaku bisnis di industri apa pun untuk mengukur, mengelola, dan mengurangi emisi mereka secara akurat, sehingga memfasilitasi transisi menuju ekonomi rendah karbon.

"ECOVISEA merupakan platform yang esensial bagi perusahaan-perusahaan Indonesia untuk mengukur dan mengurangi emisi gas rumah kaca mereka. Kami yakin bahwa ECOVISEA akan memainkan peran penting dalam memungkinkan perusahaan-perusahaan nasional secara kolektif mencapai target pemerintah untuk mengurangi emisi gas rumah kaca dan mencapai Emisi Nol Bersih pada tahun 2060,” kata Shinta W. Kamdani, Wakil Ketua Umum Koordinator Bidang Kemaritiman, Investasi, dan Luar Negeri Kadin Indonesia pada saat peluncuran ECOVISEA bulan lalu.

1. Apa itu ECOVISEA?

Kalkulator emisi karbon ECOVISEA (Dok. East Ventures)

ECOVISEA, yang merupakan singkatan dari Emission Calculator & Visualization Southeast Asia atau Kalkulator Emisi & Visualisasi Asia Tenggara. ECOVISEA adalah kalkulator emisi gas rumah kaca (GRK) global berbasis web dan dapat digunakan secara gratis oleh perusahaan untuk menghitung dan mengukur dampak lingkungannya.

Avina Sugiarto, Partner East Ventures menyebut ECOVISEA, alat penghitung (kalkulator) GRK berbasis web dan gratis yang dirancang untuk bisnis dan UMKM di seluruh Indonesia dan Asia Tenggara. Platform inovatif ini menyederhanakan proses perhitungan karbon yang sebelumnya dilakukan secara manual sekaligus memberdayakan dunia usaha untuk mendapatkan visualisasi sumber emisi GRK mereka.

Para pengguna pada akhirnya dapat mengidentifikasi strategi pengurangan emisi dengan lebih baik.

"Bersama-sama, kami bersemangat untuk membuka jalan menuju masa depan yang berkelanjutan, memanfaatkan kekuatan teknologi, dan secara aktif berkontribusi terhadap visi net zero yang dicanangkan pemerintah,” kata Avina.

2. Cara menghitung emisi di ECOVISEA

Kalkulator emisi karbon ECOVISEA (Screenshot ecovisea.com)

ECOVISEA dirancang untuk menghitung emisi yang dihasilkan perusahaan berdasarkan tiga scope atau cakupan, antara lain:

  • Scope 1: Emisi langsung dari sumber yang dimiliki atau dikuasai perusahaan, seperti pembakaran stasioner, emisi fugitive, pembakaran bergerak, emisi proses, dll.
  • Scope 2: Emisi tidak langsung dari pembangkitan energi yang dibeli, seperti pembelian listrik, panas atau uap, dll.
  • Scope 3: Semua emisi tidak langsung lainnya dari rantai nilai perusahaan, baik dari rantai nilai hulu maupun hilir.

Data faktor emisi yang digunakan pada ECOVISEA disediakan oleh Climatiq, mesin penghitung karbon, yang berstandar global dan mematuhi GHG Protocol dan ISO 14067.

Langkah-langkah menggunakan kalkulator ECOVISEA untuk menghitung emisi karbon adalah sebagai berikut:

  • Perusahaan dapat mengunjungi ecovisea.com untuk melakukan pendaftaran akun.
  • Setelah perusahaan terverifikasi dan terdaftar, para pengguna akan diarahkan dengan petunjuk langkah demi langkah untuk mengunggah datanya ke dalam dasbor akun perusahaan.
  • Setelah data terisi, perusahaan akan mendapatkan hasil perhitungan atau laporan secara real-time yang disajikan dalam format kumpulan data dan visualisasi.
  • Laporan ini mencakup beberapa informasi penting, termasuk jumlah emisi dengan rincian data serta analisis tren waktu. Selain itu, perusahaan dapat dengan mudah menyimpan draf dan memperbarui data di setiap tahap proses, sehingga pengguna memiliki fleksibilitas untuk melakukan penyesuaian yang diperlukan sesuai kebutuhan.

Untuk versi saat ini, ECOVISEA dapat mendukung para perusahaan dalam menghitung Scope 1, Scope 2, dan beberapa bagian dari Scope 3. Versi lengkap akan diluncurkan pada paruh pertama tahun 2024. 

ECOVISEA memprioritaskan kebijakan privasi data perusahaan yang diunggah ke dalam platform ini, hanya akan digunakan untuk menghitung emisi GRK perusahaan. Platform ini akan menyimpan data yang diunggah pengguna secara sementara untuk pembuatan dasbor sebagai hasil penghitungan emisi GRK perusahaan.

ECOVISEA juga terintegrasi dengan sistem privasi data, yang membatasi otoritas untuk mengakses, memasukkan, dan mengubah data perusahaan hanya pada akun yang terdaftar menggunakan domain email perusahaan.

3. Inisiatif East Ventures dan Kadin Indonesia bersama WRI Indonesia

Ilustrasi menuju nol emisi karbon (Shutterstock/Olivier Le Moal)

ECOVISEA sudah sebulan diluncurkan, tepatnya pada 6 Februarti 2024. Inisiatif ini merupakan salah satu hasil dari kerja sama antara East Ventures, Kadin Indonesia melalui program Kadin Net Zero Hub, dan WRI Indonesia sebagai knowledge partner, dalam memajukan komitmen menuju target emisi nol bersih (net zero emission), melalui penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU).

MoU tersebut ditandatangani pada 11 November 2022 pada breakout session East Ventures di Indonesia Net Zero Summit 2022, yang merupakan sideline event B20 Indonesia.

"Inisiatif ini mencerminkan komitmen kami melalui Kadin Net Zero Hub untuk membantu perusahaan-perusahaan nasional dalam transisi menuju Net Zero Company," kata Shinta Kamdani.

Sementara itu, Avina Sugiarto, menyebut ECOVISEA merupakan bukti upaya kolaboratif dalam memanfaatkan teknologi digital, keahlian spesifik industri, dan wawasan lapangan. 

"Keberlanjutan telah menjadi bagian dari DNA East Ventures sejak awal berdiri. Kami senang bisa memperkenalkan ECOVISEA yang diluncurkan sebagai hasil kolaborasi nyata dengan KADIN Indonesia dan WRI Indonesia," ujarnya.

Nirarta Samadhi, Country Director WRI Indonesia, mengatakan sangat penting untuk menyederhanakan proses input data guna membantu perusahaan mengatasi tantangan dalam memperkirakan emisi mereka secara tepat karena penyajian data dan prosedur entri data sering kali rumit.

“Mengingat WRI Indonesia berfokus pada dekarbonisasi industri yang berbasis sains, kami senang dapat berkontribusi pada pengembangan ECOVISEA dengan memberikan panduan metodologi dan memastikan alat ini sesuai dengan GHG Protocol,” ujarnya.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Anata Siregar
EditorAnata Siregar
Follow Us