Menhub Minta Pelindo Kebut Atasi Banjir Rob di Tanjung Emas

- Menteri Perhubungan instruksikan Pelindo percepat penanganan rob di Pelabuhan Tanjung Emas.
- Budi Karya minta rekayasa konstruksi dipercepat untuk hindari kenaikan ongkos logistik.
- Pelindo anggarkan Rp1,2 triliun untuk rekayasa konstruksi, target selesai 2028 dengan akumulasi rob mencapai 11 cm.
Jakarta, IDN Times - Menteri Perhubungan (Menhub), Budi Karya Sumadi, menginstruksikan jajaran Pelindo mempercepat penanganan rob di Pelabuhan Tanjung Emas. Hal tersebut diungkapkan Budi Karya saat meninjau Pelabuhan Tanjung Emas, Semarang, Minggu (16/6/2024).
“Rekayasa konstruksi harus dilakukan secara lebih tepat. Lalu saya minta agar dipercepat karena kalau tidak cepat, barang-barang di Jawa Tengah jadinya tidak semuanya ke Pelabuhan Tanjung Emas, sebagian akan ke Jakarta atau Surabaya. Hal ini membuat ongkos logistik bisa menjadi lebih tinggi," ujar Budi Karya.
1. Pelindo perlu cari teknologi untuk atasi rob secara permanen

Budi Karya menambahkan, Pelindo juga perlu mencari teknologi yang dapat menangani masalah rob secara permanen seperti yang sudah diterapkan di pelabuhan-pelabuhan Jakarta dan Surabaya.
Hal itu perlu dilakukan sebab kenaikan air laut akan terus terjadi.
“Kalau dibuat dengan struktur yang lebih baik lagi, maka rob ada, tapi penurunan pelabuhan tidak terjadi. Rob ini tidak hanya ada di Pelabuhan Tanjung Emas, tapi terjadi di seluruh Pantai Jawa,” kata Budi.
2. Pelindo gelontorkan Rp1,2 triliun untuk rekayasa konstruksi

Di sisi lain, Pelindo telah menganggarkan biaya sebesar Rp1,2 triliun untuk melakukan rekayasa konstruksi sebagai penanganan masalah tersebut.
Pengerjaannya sudah dilakukan sejak tahun lalu dan ditargetkan selesai pada 2028.
3. Akumulasi rob di Tanjung Emas mencapai 11 meter

Saat ini akumulasi rob di Pelabuhan Tanjung Emas telah mencapai 11 centimeter.
"Akumulasi terjadi karena tinggi rob yang datang mencapai 5 centimeter dan daratan pelabuhan turun sebanyak 6 centimeter," kata Budi Karya.